Sabtu, 14 Juli 2012

Bhandell Band (Indie Jeneponto)


AnggotaIze, Aswar, Rafie, Imho, Edox, Fadli.

Kota AsalJeneponto

Perusahaan RekamanBhandell Record

Manajer UmumH. Amir

Lokasi SekarangMakassar



Halaman Resmi : 
http://www.facebook.com/pages/Bhandell-Band/261601913870176

http://www.reverbnation.com/bhandellband



B-Gallery (Indie Rock Bantaeng)







PROFIL B GALLERY BAND B Gallery Band dibentuk pada tanggal 21 Juli 2008 di Bantaeng. Band ini bermain dalam kamar musik POP ROCK AKUSTIK. Agak berbeda dengan band lain, lagu ciptaannya banyak dibalut pengaruh gitar akustik yang menghasilkan musik ea
Biografi
PROFIL
B GALLERY BAND

B Gallery Band dibentuk pada tanggal 21 Juli 2008 di Bantaeng. Band ini bermain dalam kamar musik POP ROCK AKUSTIK. Agak berbeda dengan band lain, lagu ciptaannya banyak dibalut pengaruh gitar akustik yang menghasilkan musik easy listening. Band ini mempunyai wadah fans yang dinamakan All Gallery

Band yang bernaung dibawah B GLOBAL Management ini telah berhasil masuk dalam album kompilasi 10 band indie yang bertajuk LA LIGHTS COOL BREAK 2009, dan menempati posisi � best cut � dalam album tersebut lewat lagu GR.

Album demo yang diberi nama �7 Pertama� yang memuat 7 buah lagu yaitu :

1. GR
2. Dua Hati
3. Sepedaku
4. Tempatku Bukan di Hatimu
5. Yang Pertama
6. Hanya Cinta
7. Save Our Green


Dua diantara lagu di atas bertema lingkungan (Sepedaku dan Save Our Green ) B Gallery Band telah melaunching album tersebut pada malam pergantian tahun melalui event Konser OLD & NEW URBAN MILD 2010 di Bone. Band ini telah menciptakan 40 buah lagu dan digawangi oleh :

1. Vhany : Vocalist, Bantaeng 23 Agustus 1991
2. Indra : Guitarist 1 (Vocalist), Makassar 04 November 1987
3. Hadi : Drummer, Bantaeng 08 Februari 1989

ALL GALLERY is OUR TUNE

B Gallery Band
( B GLOBAL MANAGEMENT )
Jl. Raya Lanto No.1 Bantaeng
bgalleryband@gmail.com
0852 55 8888 28



B - Gallery - Sepedaku

B - Gallery - Hanya Cinta Live

B - Gallery - KAu Tak Ada Lagi

Jumat, 13 Juli 2012

Street Rock 44 - Indie Melodic Punk Bulukumba


Genre Punk Rock

Anggota :

RiQo (Lead Guitar - Lead Vocal)
Illank Trebeck (Bass - Voc)
Yuyunk outSIDers (Drum - Voc)

Kota Asal : Bulukumba
Perusahaan Rekaman : Panrita Digital Record
Pengaruh : Anarcho Punk, Punk Rockabilly, Pop Punk, Hardcore Punk

Situs Web http://www.yuyunkoutsiders.blogspot.com
Agen Pemesanan 085 239 337 123 (Yuyunk outSIDers)








At Studio's !

Hukum Rimba

Marsinah






Sabtu, 02 Juni 2012

Grey Grace - Indie Punk Tanggerang





Situs Resmi :

http://www.grey-grace.blogspot.com
http://actlifepassion.tumblr.com
http://www.greygrace.bandcamp.com
http://www.myspace.com/greygrace
http://www.purevolume.com/greygrace
http://www.twitter.com/greygrace4punk

.. Greygrace was formed in late 2007, with their early formation of : Dimas (vocals,guitar), Ajet (vocals, guitar), Agung (bass), Richard (drums), but in early 2009 richard resigned from the band, and he recommended Putra as the new drummer in greygrace. Now greygrace are :

Dimas (Vocals, guitar)
Ajet (vocals, guitar)
Agung (bass)
Putra (backing vocals, drums)

we have no rules to play, we just play what should be done, this is us "Grey grace"

Jumat, 01 Juni 2012

Final Attack - Indie Hardcore Punk Jakarta




Situs Resmi : Reverbnation, My Space, Facebook

Sweet Widi : Vocal
Indra Chino : Guitar
Andri Rad! : Guitar
Joneh : Bass
Ikhsan : Drumm

Final Attack formed in mid 2004 by Widi, Indra"Chino", Joneh. It wasnt till later on Andri and our original drummer Bagoes joined the band to complete the line up. In a time where every hardcore band in Indonesia try to play as melodic as they can, Final Attack dare to play straight up pissed off, fast and heavy hardcore influenced by bands like Cro Mags, Leeway, Madball, Negative Approach, Minor threat, Void. We had a few drummer changes and now Ikhsan is standing strong on the drummer position. Final Attack have 2 releases under their hands, the "legitimate threat" full length and "length of time" EP/mini album both releases on Firstnote records and soon will be releasing their second full length album released by mutiple record labels from Japan(akashic records), Singapore(reconstrux records), Indonesia(firstnote records). The line up today is defenitily the most strong and solid line up of the bands history. Final Attack is going strong.

"WE HAVE OUR OWN WAY AND OUR OWN PERSPECTIVE IN THIS LIFE AND HARDCORE, IF YOU DONT LIKE IT QUIT BITCHING AND DO IT YOUR WAY"
Download lagunya Disini !

Final Attack - Hancurkan

Kamis, 31 Mei 2012

Close Head - Indie Punk Bandung




Situs Resmi : Reverbnation, My Space, Facebook

Closehead dibentuk pada tanggal 18 Januari 1997 , bermula dari ide sekelompok anak muda penuh semangat yang menyukai musik yang beraliran Melodic Punk, maka terbentuklah sebuah band yang bernama Closehead. Pada awal terbentuknya Closehead, banyak dipengaruhi oleh band-band luar yang bergenre Melodic Punk seperti Not Available, MXPX, Blink 182, dan band lainnya. Seiring dengan berjalannya waktu, Closehead mulai menciptakan lagu-lagunya sendiri dengan harapan semua orang dapat menerima lagu-lagu yang mereka ciptakan. Dalam perkembangannya untuk menciptakan suatu band yang solid, Closehead banyak melakukan beberapa perombakan dalam segi formasi band.

Terhitung selama kurang lebih 6 tahun telah, terjadi pergantian personil sebanyak 5 kali, yang membuat musikalitas mereka berkembang menuju titik yang solid. Setelah melalui berbagai perkembangan musik khususnya di kota Bandung dan tampil dalam berbagai event musik, Closehead mulai mencoba menampilkan warna musik mereka sendiri. Dan setelah mengikuti beberapa kompilasi yang bergenre Melodic Punk di Bandung, Closehead akhirnya menghasilkan sebuah mini album (EP) yang dirilis pada bulan Juli 2002 oleh My Own Deck Records dengan menampilkan 5 lagu andalannya. Dan di Bandung sendiri, lagu Closehead telah masuk dalam request line beberapa radio swasta terkemuka di Bandung, dan sebuah lagu Closehead yang bertitle �Eat My Holiday� sempat menjadi top chart Indie di sebuah radio swasta terkemuka di kota Bandung.

Pada pertengahan tahun 2007 Closehead mengeluarkan Split album bertitle �DiscoPunkHead�, dan sebuah singlenya berjudul �Berdiri Teman� kembali masuk top request line radio-radio swasta terkemuka di Bandung, hingga tahun 2008 ini single tersebut masih masuk top request radio-radio swasta bandung dan beberapa kota lainnya, dilanjutkan dengan Kompilasi Family Vol.1 Distro Linoleum dan Nu Buzz.1 Prambors 2008. Saat ini CloseHead sedang dalam proses pembuatan full Albumnya. Adapun visi dan misi Closehead sendiri adalah menjadikan musik sebagai suatu warna kehidupan yang mampu berperan sebagai pelengkap kebutuhan hidup manusia, menampilkan musik yang bisa diterima oleh semua kalangan serta mampu menghibur, khususnya kalangan muda yang banyak mengalami dinamika perkembangan zaman dan menampilkan performa terbaik bagi para pendengar Closehead baik dalam live stages maupun dalam karya musik (materi lagu) yang Closehead hasilkan. LIVE @ AACC - LINOLEUM RECORDS LAUNCHING PARTY Member Since: September 16, 2008

Download lagunya Disini 

Close Head

Hero Was Die - Indie Punk Semarang


Hero Was Die - Semarang


Situs Resmi : ReverbnationMy SpaceBloggerYouTubePure Volume,    



Hero Was Die merupakan band asal Semarang, Jawa Tengah yang beraliran Punk Rockabilly, Hero Was Die berdiri pada tanggal 10 Agustus 2007.

Hero Was Die terdiri dari 3 personil : Gitar/Voc - Dicky Whisky, Bass/Back Voc - Bang Jack and Drum - Flamingo,Hero Was Die banyak terinpirasi dari banyak band seperti : Johnny Cash, Social Distortion, Superman Is Dead, Suicidal Sinatra, Devil Dice, Green Day, A7X, Rancid, Blink 182, Endank Soekamti. Hero Was Die sudah Mempunyai Mini Album yang bertajuk "Bangkit Bersama Hero Was Die" saat ini Hero Was Die masih di sibukan dengan gig luar kota maupun dalam kota and prepare Album pertama.Secepatnya beredar dan semoga musik Hero Was Die bisa dinikmati kalian,,,,Cheeerrrs!!





Booking Band :
Fakhru : +62 87 733 97 88 93
Email : herowasdie@yahoo.com

Minggu, 27 Mei 2012

The V Town - Indie Punk California, USA (Ost, Motoracer 2)

Masih ingat dengan Game ini ????

yach . . . . itu adalah game Motoracer 2 dari Playstation 1, game ini punya 14 Track lagu ska punk yang keren, setelah sekian lama di telusuri, ternyata ke 14 track itu adalah milik dari The V-Town band indie Punk dari California, USA. Halaman Resminya Disini.


The V-Town Have-Nots have been doing music since May of 1996 when Mike and Jamie (the founders of the band and the only two who seem to actually want to play in it) hooked up with Rob Ivey to play a bunch of covers at Mike's birthday party (he was eighteen!!!!). Since then we have written a bunch of songs, grown as songwriters and musicians, used four different drummers and two second guitar players, and played a really small amount of shows for ten years time. We believe in DIY (but we aren't opposed to people helping us out), variety in music, being true to yourselves and , most of all, that music should be fun. We have one DIY "Self-Untitled" CD available for really cheap. We are currently working on playing acoustic shows, working together and on our solo material. And are always on the lookout for a drummer and a practice space to get the band going again 

Untuk Mendownload Mp3nya, silahkan Klik Link-link berikut . . . . .
  1. Track 1
  2. Track 2
  3. Track 3
  4. Track 4
  5. Track 5
  6. Track 6
  7. Track 7
  8. Track 8
  9. Track 9
  10. Track 10
  11. Track 11
  12. Track 12

The V- Town


Yuyunk outSIDers - Indie Punk Bulukumba

Yuyunk outSIDers - Indie Punk Bulukumba Rock City


Awalnya, kami buknlah sebuah band, melainkan hanya sebuah komunitas tempat berkumpul pada masa itu, dari situlah kami sering bermain musik bersama hingga akhirnya kami berinisiatif untuk membentuk sebuah band.

Beberapa Lagu Aransmen Kami adalah :
  1. Sipatokaan Punk Cover
  2. Sipatokaan Melodic
  3. Kampuan Nan Jauh Di Mato
  4. Hukum Rimba
  5. Langkah Pasti
Untuk mendengarkan semua aransment kami, silahkan buka link ini : http://www.reverbnation.com/yuyunkoutsiders

selain bermusik, kami juga terlibat aktif dalam gerakan perlawanan terhadap sistem yang kami anggap merugikan kami atau masyarakat, Kami yakin Punk bisa berjalan seimbang dengan politik karna Punk sendiri adalah Politik dan Politik sendirilah yang melahirkan Punk. "The Broken Hearted Since 1995 - Bulukumba Rock City . . . .







Yuyunk outSIDers - @Warkop Bulukumba


Yuyunk outSIDers - @warkop Bulukumba


Yuyunk outSIDers - Paccarita (seks punk)


Yuyunk outSIDers - Skin Head Selamanya (Accoustic)

Yuyunk outSIDers -  Paccarita 

@mumy studio

Picture Galery


Keep Fucking Punk Rock !!!!!!!!!




Sabtu, 26 Mei 2012

Video Seks Punk

Seks Punk - Sundala' Kabbulamma' Tailaso

Seks Punk - Kampungku

Video Marjinal

Marjinal - Hukum Rimba (Accoustic)

Bob - Oi - Apa Adanya

Marjinal - at Base Camp

Taring Babi 1

Anak Negeri

Marjinal - Cinta Pembodohan

Marjinal - Tak Peduli (OST. Punk In Love)


Video Klip Superman Is Dead

Superman Is Dead - Bukan Pahlawan


Superman Is Dead - Jika Kami Bersama


Superman Is Dead - Kuat Kita Bersinar


Superman Is Dead - Punk Hari Ini (English Version)


Superman Is Dead - Kuta Rock City


Superman Is Dead - live @radio Show


Superman Is Dead - Punk Hari ini

Superman Is Dead - Rock n' Roll Band

Superman Is Dead - Air Mata Api

Superman Is Dead - Lady Rose

Superman Is Dead - Jadilah Legenda

Superman Is Dead - Ft JP Milenix

Superman Is Dead - White Town

Superman Is Dead - Menginjak Neraka




Superman Is Dead - Indie/Major Punk Kuta, Bali


Situs Resmi : www.supermanisdead.net

SID, punk rock pioneers of Bali, were born and bred in Kuta Rock City. The band is three chord attitude-heavy young men, by name : Bobby Kool (lead vocal, guitar, a dog lover and a graphic designer) , Eka Rock (low ridin' family man, beer drinker, laid back bass and backing vocal and a warm smilin' Rock 'N Roll bandman, IT warior) , Jrx (low ridin' beer drinking Rock 'N Roll prince charming, drummer and a hairwax junkie, Bar owner)
The name 'Superman is Dead' started its' evolution from Stone Temple Pilot's "Superman Silvergun". The name moved on to "Superman is Dead" cause they like the idea that there's no such thing as a perfect person out there.
SID actually stumbled together in '95, drawn by their common love of Green Day and NOFX. Their influences soon extended to the punk 'n roll genre a la Supersuckers, Living End and Social Distortion, and here they stay. They say what they wanna say, how they wanna say it. In your face, to say it precisely.
SID public image, self described, is "Punk Rock a Bali" (think raw energy of NOFX vs Social Distortion supersonically fueled with beer-soaked Balinese Rockabilly attitude).
History ? SID produced their first three albums independently (the boys worked years of crappy night jobs), with fabulous, small scale indie labels 1997 "Case 15", 1999 "Superman is Dead", 2002 "Bad Bad Bad"(mini album, 6 tracks).
In March 2003, SID finally signed with Sony-BMG Indonesia after extended negotiations regarding their right to sing the majority of their tracks in English and have full artistic rights over their 'image'!! With that decision they single handedly became the first band from Bali to be invited to sign with a major recording label in Indonesia, the first band in their nation (to my knowledge) to be recording majority of songs in English and the first punk band in Indonesia to get the national exposure and promotion that working with a major label in a third world country provides. And so the history of Indonesian Punk Rock begins!
And as for the question that everyone wants to know, the infamous bomb in Bali happened about 75 M from their home, hangout center, punk rock boutique, bar and rehearsal studio that is also Jrx' house, in the heart of Kuta.
After panel beating back the rolling doors of the studio and shifting a little debris, rehearsals continued as usual. Yeah, they saw a lot, it sucked big time, but its' not gonna stop 'em!
And where are they now? At the end of 2002, one of the more respectable music mags here cited SID as "The Next Big Thing" for 2003. With the release of their fourth album "Kuta Rock City" followed by major air play nationally and in some countries overseas, coupled with the instant popularity of their newest film clip.
SID suddenly find themselves touring continuously throughout Indonesia. Last week they were in four major Indonesian cities, on three islands, in 7 days! Sometimes playing for free at underground scene clubs, sometimes at street skate parties or alternative band festivals, at lots of universities and even occasionally at "classy" venues who would have probably denied them entrance years ago!
Which means more beers for all.
In 2003 SID even got a mention in Time Asia.
They also won a few music awards �MTV Awards for The Best New Artist 2003�, �AMI Awards for The Best New Artist 2003� and nominated again in �AMI Awards 2006 for The Best Rock Album�.
October 2007, they did an amazing Australian tour, 8 cities, 16 gigs, 33 days with their strong D.I.Y work ethic.

June � July 2009, Superman Is Dead held An American Tour, 16 Gigs in 16 cities. 11 gigs of them were the � Vans Warped Tour� and the last 5 gigs were �From Bali With Rock�. They did a very hard work to succeed this excited tour, had crossed the big land from westcoast to eastcoast and got back to westcoast.

SID had share stages with international bands such as International Noise Conspiracy, NOFX, MXPX and Hoobastank.
They remain proud, boys from the streets of Kuta with a love of punk rock, beers and a good time. Ready for whatever comes next, excited about the next gig.

LANGKAH FENOMENAL SID
� August 2002, Openning Act Hoobastank, Hard Rock Hotel, Kuta, Bali
� Superman Is Dead �Hot & Freaky People 2003� MTV Trax Magazine January 2003
� June 2003 Superman Is Dead �MTV Exclusive Artist of the Month� 
� Double Platinum Sony Music for Kuta Rock City Album
� 2003, MTV Award �Most Favorite New Artist�
� 2003, AMI Award �The Best New Artist�
� 2004, SCTV Music Awards �The Most Famous Album Nominee, Pop Rock Category� for Kuta Rock City Album 
� 2006, AMI Awards �The Best Rock Album Nominee� for Black Market Love Album
� 2006, �Superman Is Dead The Best Local Band� The Beat Awards.
� 20 the best Indonesian Album 2006 for The Black Market Love Album. Rolling Stones Magazine Januari 2007
� April 2007, SID Opening Act for American Punk Rock Band NOFX at Hard Rock Caf�, Kuta, Bali.
� Soundrenaline Sound of Change 2007 Jimbaran Bali, �Message of Change� Artist Nominee.
� 17 June 2007, Guest Star Artist �Final Gudang Garam Rock Competition� Jakarta
� October 2007, Superman Is Dead did an amazing Australian tour, 8 cities, 16 gigs, 33 days.
� 150 the Best Indonesian Album for Kuta Rock City Album. Rolling Stones Magazine, Special Collectors� Edition Desember 2007.
� 50 Hype Things in Indonesian Music Industrial 2008 for Superman Is Dead. 
� Trax Music & Attitude Magazine Edition Januari 2008.
� 2008, Openning Act MXPX Jakarta.
� �SID as a New Icons of Bali�. Yak Magazine Maret, April, May 2008.
� June 2009. Superman Is Dead American Tour. Played 11 gigs and cities of 'Vans Warped Tour' , and the last 5 gigs and cities were 'From Bali With Rock Tour'

VIDEOGRAPHY 

2002 �White Town� Album �Bad Bad Bad� Director by Outsider Film
2003 �Kuta Rock City� Album �Kuta Rock City� Director by Rizal Mantovani
2003 �Punk Hari Ini� Album �Kuta Rock City� Director by Ridwan
2004 �Muka Tebal� Album �The Hangover Decade� Director by Outsider Film 
2004 �Rock �N Roll Band� Album �The Hangover Decade� Director by Outsider Film 
2004 �Disposable Lies� Album �The Hangover Decade� Director by Umum Production 
2006 �Bukan Pahlawan� Album �Black Market Love �Director by Eric Est Movie 
2006 �Black Market Love� Album �Black Market Love� Director by Bob Calabrito
2007 �Menginjak Neraka� Album �Black Market Love� Director by Eric Est. Movie
2007 �Lady Rose� Album �Black Market Love �Director by Eric Est. Movie 
2007 �Goodbye Whiskey� Album �Black Market Love� Director by Outsider Film 
2008, Superman Is Dead Rock-A-Bali Australian Tour 2007, Produksi outSIDer Inc, Format DVD, For Promotional Stuff Not for Sale
2009, " Kuat Kita Bersinar " Album " Angels and The Outsiders" Director by Patrick Effendy 
2009, " Jika Kami Bersama- Featuring Shaggy Dog " Album " Angels and The Outsiders" Director by Patrick Effendy
2009," Saint Of My Life" Album " Angels and The Outsiders" ,A footage music video from SID American Tour 2009 

Some Videos have been uploaded at Youtube.com Please click the URL to check'em out : 
http://www.supermanisdead.net/nl.php?id=88

DISCOGRAPHY
INDIE ALBUM

Case 15, 1995 , Produksi Independent Intertainment, Format Cassette
Superman Is Dead,1998, Produksi Rizt Clothing, Format CD & Cassette
Bad Bad Bad, 2002, Produksi Rizt Cloth.& Suicide Glam, Format CD (mini album)
Bad Bad Bad, 2002, Produksi Spills Record, Format Cassette

INDIE COMPILATION
100% Attitude, 1999, Produksi Lunatic Records, Format Cassette
No Place To Get Fun, 2002, Format Cassette
New Generation Calling, 2003, Produksi Spills Record, Format Cassette
Video Kami �A Rock Society� 2006, Video Clip �Menginjak Neraka�, Produksi A Mild Live Production, Trend Setter Magz & The Blado Ent. Format VCD (Not For Sale)


MAJOR COMPILATION
Fantastic Bands, April 2005, Produksi Sony Music, Format CD & Cassette
Class Rock �Today�s Sensation�, Produksi Sony Music October 2004, Format CD & Cassette
A Mild Live Soundrenaline 2004, Produksi Sony Music & A Mild Live, November 2004, Format CD & Cassette
Planet Rock, Produksi Sony Music, August 2005, Format CD & Cassette

MAJOR ALBUM
Kuta Rock City, 2003, Produksi Sony Music Indonesia, Format CD & Cassette
The Hangover Decade, 2004, Produksi Sony Music Indonesia, Format CD & Cassette
Black Market Love, 2006, Produksi Sony BMG Indonesia, Format CD & Cassette
Angels and The Outsiders, 2009. Produksi Sony Music Indonesia, format CD & Cassete

ORIGINAL SOUND TRACK
D� BIJIS, Produksi Sonny Music & Class Movie, January 2007, Format CD & Cassette

Marjinal - Indie Punk Jakarta Selatan


Marjinal - Indie Punk Jakarta Selatan Halaman Resmi Klik Disini




kami berdiri pada tanggal 22 desember 1996 bertepatan pada hari ibu,pada dasarnya kami bukanlah sebuah grup band,kami hanya menjadikan musik sebagai alat media untuk menyuarakan jeritan hati kami,sekaligus mewakili kesengsaraan rakyat indonesia,karna musik dapat di terima masyarakat secara luas dan politik adalah sasaran kami mungkin sedikit aneh kalo punk membahas tentang politik tapi di negri ini penyimpangan politik sangat mempengaruhi kehidupan sosial yang dapat menyebabkan kesengsaraan secara berjamaah.
Kita ketemu di kampus grafika daerah Jakarta Selatan. Awalnya,pengen kuliah, tapi makin lama semakin nggak tertarik. Apa yang dipelajari di kampus udah kita kuasai, menggambar, bikin desain. Kebanyakan kita ketemu ngobrolin situasi di luar kampus, yang atmosfirnya represif, nggak bebas mengeluarkan pendapat atau berekspresi. Lalu kita bangun sebuah jaringan namanya Anti Facist Racist Action (AFRA), yang terlibat adalah kawan-kawan yang mempunyai kesadaran melawan sistem yang fasis banget. Kita gunakan media visual, lewat poster dari cukil kayu, baliho dan lukisan yang menggugah kesadaran generasi muda, untuk melawan sistem fasis yang diusung Orde Baru. Selain melakukan diskusi, penerbitan newsletter, dan aksi turun ke jalan.
Kita secara kebetulan bisa juga main musik. Ya, dengan modal gitar dan jurus tiga kunci, kita main musik, bikin lagu sendiri yang berangkat dari kenyataan hidup sehari-hari.Lalu kita namakan kelompok itu Anti ABRI tetapi seiring dengan bergantinya nama institusi militer indonesia maka kami mengganti nama menjadi Anti Military. Dalam perkembangannya, Anty Military dipahami orang-orang sebagai sebuah band, Padahal kita bukan anak band !! Musik ini kan sebagai alat komunikasi kepada khalayak yang lebih luas, lebih asyik,medium menyampaikan pesan dan jadi inspirasi untuk anak-anak di pergerakan ke depan, ketika melihat kenyataan kehidupan sosial-politik dikangkangi rejim yang fasis militeristik. Dari awal, kesadaran kita bukan sebagai anak band. Setelah Soeharto digulingkan, kita melihat dimensi yang lebih luas lagi. Persoalannya bukan lagi rejim yang fasis dan rasis saja. Tapi lebih luas lagi.Negeri ini jadi negeri ngeri.Banyak tragedi, perang saudara, buruh-buruh diperas, dieksplioitasi, rumah sakit dan pendidikan begitu komersial, kereta-api sebagai sarana angkutan melayani orang seperti mengangkut binatang.Maka dari sistem yang fasis, anti demokrasi, terpusat dan korup,kini menyebar ke sendi-sendi kehidupan bangsa. Kita lupa bagaimana para pejuang dulu mendirikan Indonesia sebagai sebuah nation. Indonesia kan didirikan sebagai kesatuan dari tekad para pemuda yang beragam suku, agama, latar belakang sosialnya itu bersatu membangun sebuah nation.Lalu kita ganti nama, dari Anti Military jadi Marjinal. Kisahnya, ketika Mike dapat nama Marjinal, dia terinspirasi oleh nama pejuang buruh perempuan yang mati disiksa militer,� Marsinah..Marsinah� MARJINAL� Kata Marjinal sendiri waktu itu kan belum banyak dipakai untuk menjelaskan posisi orang-orang pinggiran.Kita ketemu di kampus grafika daerah Jakarta Selatan. Awalnya,pengen kuliah, tapi makin lama semakin nggak tertarik. Apa yang dipelajari di kampus udah kita kuasai, menggambar, bikin desain. Kebanyakan kita ketemu ngobrolin situasi di luar kampus, yang atmosfirnya represif, nggak bebas mengeluarkan pendapat atau berekspresi. Lalu kita bangun sebuah jaringan namanya Anti Facist Racist Action (AFRA), yang terlibat adalah kawan-kawan yang mempunyai kesadaran melawan sistem yang fasis banget. Kita gunakan media visual, lewat poster dari cukil kayu, baliho dan lukisan yang menggugah kesadaran generasi muda, untuk melawan sistem fasis yang diusung Orde Baru. Selain melakukan diskusi, penerbitan newsletter, dan aksi turun ke jalan.Kita secara kebetulan bisa juga main musik. Ya, dengan modal gitar dan jurus tiga kunci, kita main musik, bikin lagu sendiri yang berangkat dari kenyataan hidup sehari-hari.Lalu kita namakan kelompok itu Anti ABRI tetapi seiring dengan bergantinya nama institusi militer indonesia maka kami mengganti nama menjadi Anti Military. Dalam perkembangannya, Anty Military dipahami orang-orang sebagai sebuah band, Padahal kita bukan anak band !! Musik ini kan sebagai alat komunikasi kepada khalayak yang lebih luas, lebih asyik,medium menyampaikan pesan dan jadi inspirasi untuk anak-anak di pergerakan ke depan, ketika melihat kenyataan kehidupan sosial-politik dikangkangi rejim yang fasis militeristik. Dari awal, kesadaran kita bukan sebagai anak band. Setelah Soeharto digulingkan, kita melihat dimensi yang lebih luas lagi. Persoalannya bukan lagi rejim yang fasis dan rasis saja. Tapi lebih luas lagi.Negeri ini jadi negeri ngeri.Banyak tragedi, perang saudara, buruh-buruh diperas, dieksplioitasi, rumah sakit dan pendidikan begitu komersial, kereta-api sebagai sarana angkutan melayani orang seperti mengangkut binatang.Maka dari sistem yang fasis, anti demokrasi, terpusat dan korup,kini menyebar ke sendi-sendi kehidupan bangsa. Kita lupa bagaimana para pejuang dulu mendirikan Indonesia sebagai sebuah nation. Indonesia kan didirikan sebagai kesatuan dari tekad para pemuda yang beragam suku, agama, latar belakang sosialnya itu bersatu membangun sebuah nation.Lalu kita ganti nama, dari Anti Military jadi Marjinal. Kisahnya, ketika Mike dapat nama Marjinal, dia terinspirasi oleh nama pejuang buruh perempuan yang mati disiksa militer,� Marsinah..Marsinah� MARJINAL� Kata Marjinal sendiri waktu itu kan belum banyak dipakai untuk menjelaskan posisi orang-orang pinggiran.Kita ketemu di kampus grafika daerah Jakarta Selatan. Awalnya,pengen kuliah, tapi makin lama semakin nggak tertarik. Apa yang dipelajari di kampus udah kita kuasai, menggambar, bikin desain. Kebanyakan kita ketemu ngobrolin situasi di luar kampus, yang atmosfirnya represif, nggak bebas mengeluarkan pendapat atau berekspresi. Lalu kita bangun sebuah jaringan namanya Anti Facist Racist Action (AFRA), yang terlibat adalah kawan-kawan yang mempunyai kesadaran melawan sistem yang fasis banget. Kita gunakan media visual, lewat poster dari cukil kayu, baliho dan lukisan yang menggugah kesadaran generasi muda, untuk melawan sistem fasis yang diusung Orde Baru. Selain melakukan diskusi, penerbitan newsletter, dan aksi turun ke jalan.Kita secara kebetulan bisa juga main musik. Ya, dengan modal gitar dan jurus tiga kunci, kita main musik, bikin lagu sendiri yang berangkat dari kenyataan hidup sehari-hari.Lalu kita namakan kelompok itu Anti ABRI tetapi seiring dengan bergantinya nama institusi militer indonesia maka kami mengganti nama menjadi Anti Military. Dalam perkembangannya, Anty Military dipahami orang-orang sebagai sebuah band, Padahal kita bukan anak band !! Musik ini kan sebagai alat komunikasi kepada khalayak yang lebih luas, lebih asyik,medium menyampaikan pesan dan jadi inspirasi untuk anak-anak di pergerakan ke depan, ketika melihat kenyataan kehidupan sosial-politik dikangkangi rejim yang fasis militeristik. Dari awal, kesadaran kita bukan sebagai anak band. Setelah Soeharto digulingkan, kita melihat dimensi yang lebih luas lagi. Persoalannya bukan lagi rejim yang fasis dan rasis saja. Tapi lebih luas lagi.Negeri ini jadi negeri ngeri.Banyak tragedi, perang saudara, buruh-buruh diperas, dieksplioitasi, rumah sakit dan pendidikan begitu komersial, kereta-api sebagai sarana angkutan melayani orang seperti mengangkut binatang.Maka dari sistem yang fasis, anti demokrasi, terpusat dan korup,kini menyebar ke sendi-sendi kehidupan bangsa. Kita lupa bagaimana para pejuang dulu mendirikan Indonesia sebagai sebuah nation. Indonesia kan didirikan sebagai kesatuan dari tekad para pemuda yang beragam suku, agama, latar belakang sosialnya itu bersatu membangun sebuah nation.Lalu kita ganti nama, dari Anti Military jadi Marjinal. Kisahnya, ketika Mike dapat nama Marjinal, dia terinspirasi oleh nama pejuang buruh perempuan yang mati disiksa militer,� Marsinah..Marsinah� MARJINAL� Kata Marjinal sendiri waktu itu kan belum banyak dipakai untuk menjelaskan posisi orang-orang pinggiran.Kita ketemu di kampus grafika daerah Jakarta Selatan. Awalnya,pengen kuliah, tapi makin lama semakin nggak tertarik. Apa yang dipelajari di kampus udah kita kuasai, menggambar, bikin desain. Kebanyakan kita ketemu ngobrolin situasi di luar kampus, yang atmosfirnya represif, nggak bebas mengeluarkan pendapat atau berekspresi. Lalu kita bangun sebuah jaringan namanya Anti Facist Racist Action (AFRA), yang terlibat adalah kawan-kawan yang mempunyai kesadaran melawan sistem yang fasis banget. Kita gunakan media visual, lewat poster dari cukil kayu, baliho dan lukisan yang menggugah kesadaran generasi muda, untuk melawan sistem fasis yang diusung Orde Baru. Selain melakukan diskusi, penerbitan newsletter, dan aksi turun ke jalan.Kita secara kebetulan bisa juga main musik. Ya, dengan modal gitar dan jurus tiga kunci, kita main musik, bikin lagu sendiri yang berangkat dari kenyataan hidup sehari-hari.Lalu kita namakan kelompok itu Anti ABRI tetapi seiring dengan bergantinya nama institusi militer indonesia maka kami mengganti nama menjadi Anti Military. Dalam perkembangannya, Anty Military dipahami orang-orang sebagai sebuah band, Padahal kita bukan anak band !! Musik ini kan sebagai alat komunikasi kepada khalayak yang lebih luas, lebih asyik,medium menyampaikan pesan dan jadi inspirasi untuk anak-anak di pergerakan ke depan, ketika melihat kenyataan kehidupan sosial-politik dikangkangi rejim yang fasis militeristik. Dari awal, kesadaran kita bukan sebagai anak band. Setelah Soeharto digulingkan, kita melihat dimensi yang lebih luas lagi. Persoalannya bukan lagi rejim yang fasis dan rasis saja. Tapi lebih luas lagi.Negeri ini jadi negeri ngeri.Banyak tragedi, perang saudara, buruh-buruh diperas, dieksplioitasi, rumah sakit dan pendidikan begitu komersial, kereta-api sebagai sarana angkutan melayani orang seperti mengangkut binatang.Maka dari sistem yang fasis, anti demokrasi, terpusat dan korup,kini menyebar ke sendi-sendi kehidupan bangsa. Kita lupa bagaimana para pejuang dulu mendirikan Indonesia sebagai sebuah nation. Indonesia kan didirikan sebagai kesatuan dari tekad para pemuda yang beragam suku, agama, latar belakang sosialnya itu bersatu membangun sebuah nation.Lalu kita ganti nama, dari Anti Military jadi Marjinal. Kisahnya, ketika Mike dapat nama Marjinal, dia terinspirasi oleh nama pejuang buruh perempuan yang mati disiksa militer,� Marsinah..Marsinah� MARJINAL� Kata Marjinal sendiri waktu itu kan belum banyak dipakai untuk menjelaskan posisi orang-orang pinggiran.Kita ketemu di kampus grafika daerah Jakarta Selatan. Awalnya,pengen kuliah, tapi makin lama semakin nggak tertarik. Apa yang dipelajari di kampus udah kita kuasai, menggambar, bikin desain. Kebanyakan kita ketemu ngobrolin situasi di luar kampus, yang atmosfirnya represif, nggak bebas mengeluarkan pendapat atau berekspresi. Lalu kita bangun sebuah jaringan namanya Anti Facist Racist Action (AFRA), yang terlibat adalah kawan-kawan yang mempunyai kesadaran melawan sistem yang fasis banget. Kita gunakan media visual, lewat poster dari cukil kayu, baliho dan lukisan yang menggugah kesadaran generasi muda, untuk melawan sistem fasis yang diusung Orde Baru. Selain melakukan diskusi, penerbitan newsletter, dan aksi turun ke jalan.Kita secara kebetulan bisa juga main musik. Ya, dengan modal gitar dan jurus tiga kunci, kita main musik, bikin lagu sendiri yang berangkat dari kenyataan hidup sehari-hari.Lalu kita namakan kelompok itu Anti ABRI tetapi seiring dengan bergantinya nama institusi militer indonesia maka kami mengganti nama menjadi Anti Military. Dalam perkembangannya, Anty Military dipahami orang-orang sebagai sebuah band, Padahal kita bukan anak band !! Musik ini kan sebagai alat komunikasi kepada khalayak yang lebih luas, lebih asyik,medium menyampaikan pesan dan jadi inspirasi untuk anak-anak di pergerakan ke depan, ketika melihat kenyataan kehidupan sosial-politik dikangkangi rejim yang fasis militeristik. Dari awal, kesadaran kita bukan sebagai anak band. Setelah Soeharto digulingkan, kita melihat dimensi yang lebih luas lagi. Persoalannya bukan lagi rejim yang fasis dan rasis saja. Tapi lebih luas lagi.Negeri ini jadi negeri ngeri.Banyak tragedi, perang saudara, buruh-buruh diperas, dieksplioitasi, rumah sakit dan pendidikan begitu komersial, kereta-api sebagai sarana angkutan melayani orang seperti mengangkut binatang.Maka dari sistem yang fasis, anti demokrasi, terpusat dan korup,kini menyebar ke sendi-sendi kehidupan bangsa. Kita lupa bagaimana para pejuang dulu mendirikan Indonesia sebagai sebuah nation. Indonesia kan didirikan sebagai kesatuan dari tekad para pemuda yang beragam suku, agama, latar belakang sosialnya itu bersatu membangun sebuah nation.Lalu kita ganti nama, dari Anti Military jadi Marjinal. Kisahnya, ketika Mike dapat nama Marjinal, dia terinspirasi oleh nama pejuang buruh perempuan yang mati disiksa militer,� Marsinah..Marsinah� MARJINAL� Kata Marjinal sendiri waktu itu kan belum banyak dipakai untuk menjelaskan posisi orang-orang pinggiran.

Kita ketemu di kampus grafika daerah Jakarta Selatan. Awalnya,pengen kuliah, tapi makin lama semakin nggak tertarik. Apa yang dipelajari di kampus udah kita kuasai, menggambar, bikin desain. Kebanyakan kita ketemu ngobrolin situasi di luar kampus, yang atmosfirnya represif, nggak bebas mengeluarkan pendapat atau berekspresi. Lalu kita bangun sebuah jaringan namanya Anti Facist Racist Action (AFRA), yang terlibat adalah kawan-kawan yang mempunyai kesadaran melawan sistem yang fasis banget. Kita gunakan media visual, lewat poster dari cukil kayu, baliho dan lukisan yang menggugah kesadaran generasi muda, untuk melawan sistem fasis yang diusung Orde Baru. Selain melakukan diskusi, penerbitan newsletter, dan aksi turun ke jalan.Kita secara kebetulan bisa juga main musik. Ya, dengan modal gitar dan jurus tiga kunci, kita main musik, bikin lagu sendiri yang berangkat dari kenyataan hidup sehari-hari.Lalu kita namakan kelompok itu Anti ABRI tetapi seiring dengan bergantinya nama institusi militer indonesia maka kami mengganti nama menjadi Anti Military. Dalam perkembangannya, Anty Military dipahami orang-orang sebagai sebuah band, Padahal kita bukan anak band !! Musik ini kan sebagai alat komunikasi kepada khalayak yang lebih luas, lebih asyik,medium menyampaikan pesan dan jadi inspirasi untuk anak-anak di pergerakan ke depan, ketika melihat kenyataan kehidupan sosial-politik dikangkangi rejim yang fasis militeristik. Dari awal, kesadaran kita bukan sebagai anak band. Setelah Soeharto digulingkan, kita melihat dimensi yang lebih luas lagi. Persoalannya bukan lagi rejim yang fasis dan rasis saja. Tapi lebih luas lagi.Negeri ini jadi negeri ngeri.Banyak tragedi, perang saudara, buruh-buruh diperas, dieksplioitasi, rumah sakit dan pendidikan begitu komersial, kereta-api sebagai sarana angkutan melayani orang seperti mengangkut binatang.Maka dari sistem yang fasis, anti demokrasi, terpusat dan korup,kini menyebar ke sendi-sendi kehidupan bangsa. Kita lupa bagaimana para pejuang dulu mendirikan Indonesia sebagai sebuah nation. Indonesia kan didirikan sebagai kesatuan dari tekad para pemuda yang beragam suku, agama, latar belakang sosialnya itu bersatu membangun sebuah nation.Lalu kita ganti nama, dari Anti Military jadi Marjinal. Kisahnya, ketika Mike dapat nama Marjinal, dia terinspirasi oleh nama pejuang buruh perempuan yang mati disiksa militer,� Marsinah..Marsinah� MARJINAL� Kata Marjinal sendiri waktu itu kan belum banyak dipakai untuk menjelaskan posisi orang-orang pinggiran.

Kita ketemu di kampus grafika daerah Jakarta Selatan. Awalnya,pengen kuliah, tapi makin lama semakin nggak tertarik. Apa yang dipelajari di kampus udah kita kuasai, menggambar, bikin desain. Kebanyakan kita ketemu ngobrolin situasi di luar kampus, yang atmosfirnya represif, nggak bebas mengeluarkan pendapat atau berekspresi. Lalu kita bangun sebuah jaringan namanya Anti Facist Racist Action (AFRA), yang terlibat adalah kawan-kawan yang mempunyai kesadaran melawan sistem yang fasis banget. Kita gunakan media visual, lewat poster dari cukil kayu, baliho dan lukisan yang menggugah kesadaran generasi muda, untuk melawan sistem fasis yang diusung Orde Baru. Selain melakukan diskusi, penerbitan newsletter, dan aksi turun ke jalan.Kita secara kebetulan bisa juga main musik. Ya, dengan modal gitar dan jurus tiga kunci, kita main musik, bikin lagu sendiri yang berangkat dari kenyataan hidup sehari-hari.Lalu kita namakan kelompok itu Anti ABRI tetapi seiring dengan bergantinya nama institusi militer indonesia maka kami mengganti nama menjadi Anti Military. Dalam perkembangannya, Anty Military dipahami orang-orang sebagai sebuah band, Padahal kita bukan anak band !! Musik ini kan sebagai alat komunikasi kepada khalayak yang lebih luas, lebih asyik,medium menyampaikan pesan dan jadi inspirasi untuk anak-anak di pergerakan ke depan, ketika melihat kenyataan kehidupan sosial-politik dikangkangi rejim yang fasis militeristik. Dari awal, kesadaran kita bukan sebagai anak band. Setelah Soeharto digulingkan, kita melihat dimensi yang lebih luas lagi. Persoalannya bukan lagi rejim yang fasis dan rasis saja. Tapi lebih luas lagi.Negeri ini jadi negeri ngeri.Banyak tragedi, perang saudara, buruh-buruh diperas, dieksplioitasi, rumah sakit dan pendidikan begitu komersial, kereta-api sebagai sarana angkutan melayani orang seperti mengangkut binatang.Maka dari sistem yang fasis, anti demokrasi, terpusat dan korup,kini menyebar ke sendi-sendi kehidupan bangsa. Kita lupa bagaimana para pejuang dulu mendirikan Indonesia sebagai sebuah nation. Indonesia kan didirikan sebagai kesatuan dari tekad para pemuda yang beragam suku, agama, latar belakang sosialnya itu bersatu membangun sebuah nation.Lalu kita ganti nama, dari Anti Military jadi Marjinal. Kisahnya, ketika Mike dapat nama Marjinal, dia terinspirasi oleh nama pejuang buruh perempuan yang mati disiksa militer,� Marsinah..Marsinah� MARJINAL� Kata Marjinal sendiri waktu itu kan belum banyak dipakai untuk menjelaskan posisi orang-orang pinggiran.Kita ketemu di kampus grafika daerah Jakarta Selatan. Awalnya,pengen kuliah, tapi makin lama semakin nggak tertarik. Apa yang dipelajari di kampus udah kita kuasai, menggambar, bikin desain. Kebanyakan kita ketemu ngobrolin situasi di luar kampus, yang atmosfirnya represif, nggak bebas mengeluarkan pendapat atau berekspresi. Lalu kita bangun sebuah jaringan namanya Anti Facist Racist Action (AFRA), yang terlibat adalah kawan-kawan yang mempunyai kesadaran melawan sistem yang fasis banget. Kita gunakan media visual, lewat poster dari cukil kayu, baliho dan lukisan yang menggugah kesadaran generasi muda, untuk melawan sistem fasis yang diusung Orde Baru. Selain melakukan diskusi, penerbitan newsletter, dan aksi turun ke jalan.Kita secara kebetulan bisa juga main musik. Ya, dengan modal gitar dan jurus tiga kunci, kita main musik, bikin lagu sendiri yang berangkat dari kenyataan hidup sehari-hari.Lalu kita namakan kelompok itu Anti ABRI tetapi seiring dengan bergantinya nama institusi militer indonesia maka kami mengganti nama menjadi Anti Military. Dalam perkembangannya, Anty Military dipahami orang-orang sebagai sebuah band, Padahal kita bukan anak band !! Musik ini kan sebagai alat komunikasi kepada khalayak yang lebih luas, lebih asyik,medium menyampaikan pesan dan jadi inspirasi untuk anak-anak di pergerakan ke depan, ketika melihat kenyataan kehidupan sosial-politik dikangkangi rejim yang fasis militeristik. Dari awal, kesadaran kita bukan sebagai anak band. Setelah Soeharto digulingkan, kita melihat dimensi yang lebih luas lagi. Persoalannya bukan lagi rejim yang fasis dan rasis saja. Tapi lebih luas lagi.Negeri ini jadi negeri ngeri.Banyak tragedi, perang saudara, buruh-buruh diperas, dieksplioitasi, rumah sakit dan pendidikan begitu komersial, kereta-api sebagai sarana angkutan melayani orang seperti mengangkut binatang.Maka dari sistem yang fasis, anti demokrasi, terpusat dan korup,kini menyebar ke sendi-sendi kehidupan bangsa. Kita lupa bagaimana para pejuang dulu mendirikan Indonesia sebagai sebuah nation. Indonesia kan didirikan sebagai kesatuan dari tekad para pemuda yang beragam suku, agama, latar belakang sosialnya itu bersatu membangun sebuah nation.Lalu kita ganti nama, dari Anti Military jadi Marjinal. Kisahnya, ketika Mike dapat nama Marjinal, dia terinspirasi oleh nama pejuang buruh perempuan yang mati disiksa militer,� Marsinah..Marsinah� MARJINAL� Kata Marjinal sendiri waktu itu kan belum banyak dipakai untuk menjelaskan posisi orang-orang pinggiran.Kita ketemu di kampus grafika daerah Jakarta Selatan. Awalnya,pengen kuliah, tapi makin lama semakin nggak tertarik. Apa yang dipelajari di kampus udah kita kuasai, menggambar, bikin desain. Kebanyakan kita ketemu ngobrolin situasi di luar kampus, yang atmosfirnya represif, nggak bebas mengeluarkan pendapat atau berekspresi. Lalu kita bangun sebuah jaringan namanya Anti Facist Racist Action (AFRA), yang terlibat adalah kawan-kawan yang mempunyai kesadaran melawan sistem yang fasis banget. Kita gunakan media visual, lewat poster dari cukil kayu, baliho dan lukisan yang menggugah kesadaran generasi muda, untuk melawan sistem fasis yang diusung Orde Baru. Selain melakukan diskusi, penerbitan newsletter, dan aksi turun ke jalan.Kita secara kebetulan bisa juga main musik. Ya, dengan modal gitar dan jurus tiga kunci, kita main musik, bikin lagu sendiri yang berangkat dari kenyataan hidup sehari-hari.Lalu kita namakan kelompok itu Anti ABRI tetapi seiring dengan bergantinya nama institusi militer indonesia maka kami mengganti nama menjadi Anti Military. Dalam perkembangannya, Anty Military dipahami orang-orang sebagai sebuah band, Padahal kita bukan anak band !! Musik ini kan sebagai alat komunikasi kepada khalayak yang lebih luas, lebih asyik,medium menyampaikan pesan dan jadi inspirasi untuk anak-anak di pergerakan ke depan, ketika melihat kenyataan kehidupan sosial-politik dikangkangi rejim yang fasis militeristik. Dari awal, kesadaran kita bukan sebagai anak band. Setelah Soeharto digulingkan, kita melihat dimensi yang lebih luas lagi. Persoalannya bukan lagi rejim yang fasis dan rasis saja. Tapi lebih luas lagi.Negeri ini jadi negeri ngeri.Banyak tragedi, perang saudara, buruh-buruh diperas, dieksplioitasi, rumah sakit dan pendidikan begitu komersial, kereta-api sebagai sarana angkutan melayani orang seperti mengangkut binatang.Maka dari sistem yang fasis, anti demokrasi, terpusat dan korup,kini menyebar ke sendi-sendi kehidupan bangsa. Kita lupa bagaimana para pejuang dulu mendirikan Indonesia sebagai sebuah nation. Indonesia kan didirikan sebagai kesatuan dari tekad para pemuda yang beragam suku, agama, latar belakang sosialnya itu bersatu membangun sebuah nation.Lalu kita ganti nama, dari Anti Military jadi Marjinal. Kisahnya, ketika Mike dapat nama Marjinal, dia terinspirasi oleh nama pejuang buruh perempuan yang mati disiksa militer,� Marsinah..Marsinah� MARJINAL� Kata Marjinal sendiri waktu itu kan belum banyak dipakai untuk menjelaskan posisi orang-orang pinggiran.
Copyright © kumpulan lirik band indo | Designed by: TheMasDoyok.Com