Kamis, 31 Mei 2012

Close Head - Indie Punk Bandung




Situs Resmi : Reverbnation, My Space, Facebook

Closehead dibentuk pada tanggal 18 Januari 1997 , bermula dari ide sekelompok anak muda penuh semangat yang menyukai musik yang beraliran Melodic Punk, maka terbentuklah sebuah band yang bernama Closehead. Pada awal terbentuknya Closehead, banyak dipengaruhi oleh band-band luar yang bergenre Melodic Punk seperti Not Available, MXPX, Blink 182, dan band lainnya. Seiring dengan berjalannya waktu, Closehead mulai menciptakan lagu-lagunya sendiri dengan harapan semua orang dapat menerima lagu-lagu yang mereka ciptakan. Dalam perkembangannya untuk menciptakan suatu band yang solid, Closehead banyak melakukan beberapa perombakan dalam segi formasi band.

Terhitung selama kurang lebih 6 tahun telah, terjadi pergantian personil sebanyak 5 kali, yang membuat musikalitas mereka berkembang menuju titik yang solid. Setelah melalui berbagai perkembangan musik khususnya di kota Bandung dan tampil dalam berbagai event musik, Closehead mulai mencoba menampilkan warna musik mereka sendiri. Dan setelah mengikuti beberapa kompilasi yang bergenre Melodic Punk di Bandung, Closehead akhirnya menghasilkan sebuah mini album (EP) yang dirilis pada bulan Juli 2002 oleh My Own Deck Records dengan menampilkan 5 lagu andalannya. Dan di Bandung sendiri, lagu Closehead telah masuk dalam request line beberapa radio swasta terkemuka di Bandung, dan sebuah lagu Closehead yang bertitle �Eat My Holiday� sempat menjadi top chart Indie di sebuah radio swasta terkemuka di kota Bandung.

Pada pertengahan tahun 2007 Closehead mengeluarkan Split album bertitle �DiscoPunkHead�, dan sebuah singlenya berjudul �Berdiri Teman� kembali masuk top request line radio-radio swasta terkemuka di Bandung, hingga tahun 2008 ini single tersebut masih masuk top request radio-radio swasta bandung dan beberapa kota lainnya, dilanjutkan dengan Kompilasi Family Vol.1 Distro Linoleum dan Nu Buzz.1 Prambors 2008. Saat ini CloseHead sedang dalam proses pembuatan full Albumnya. Adapun visi dan misi Closehead sendiri adalah menjadikan musik sebagai suatu warna kehidupan yang mampu berperan sebagai pelengkap kebutuhan hidup manusia, menampilkan musik yang bisa diterima oleh semua kalangan serta mampu menghibur, khususnya kalangan muda yang banyak mengalami dinamika perkembangan zaman dan menampilkan performa terbaik bagi para pendengar Closehead baik dalam live stages maupun dalam karya musik (materi lagu) yang Closehead hasilkan. LIVE @ AACC - LINOLEUM RECORDS LAUNCHING PARTY Member Since: September 16, 2008

Download lagunya Disini 

Close Head

Hero Was Die - Indie Punk Semarang


Hero Was Die - Semarang


Situs Resmi : ReverbnationMy SpaceBloggerYouTubePure Volume,    



Hero Was Die merupakan band asal Semarang, Jawa Tengah yang beraliran Punk Rockabilly, Hero Was Die berdiri pada tanggal 10 Agustus 2007.

Hero Was Die terdiri dari 3 personil : Gitar/Voc - Dicky Whisky, Bass/Back Voc - Bang Jack and Drum - Flamingo,Hero Was Die banyak terinpirasi dari banyak band seperti : Johnny Cash, Social Distortion, Superman Is Dead, Suicidal Sinatra, Devil Dice, Green Day, A7X, Rancid, Blink 182, Endank Soekamti. Hero Was Die sudah Mempunyai Mini Album yang bertajuk "Bangkit Bersama Hero Was Die" saat ini Hero Was Die masih di sibukan dengan gig luar kota maupun dalam kota and prepare Album pertama.Secepatnya beredar dan semoga musik Hero Was Die bisa dinikmati kalian,,,,Cheeerrrs!!





Booking Band :
Fakhru : +62 87 733 97 88 93
Email : herowasdie@yahoo.com

Minggu, 27 Mei 2012

The V Town - Indie Punk California, USA (Ost, Motoracer 2)

Masih ingat dengan Game ini ????

yach . . . . itu adalah game Motoracer 2 dari Playstation 1, game ini punya 14 Track lagu ska punk yang keren, setelah sekian lama di telusuri, ternyata ke 14 track itu adalah milik dari The V-Town band indie Punk dari California, USA. Halaman Resminya Disini.


The V-Town Have-Nots have been doing music since May of 1996 when Mike and Jamie (the founders of the band and the only two who seem to actually want to play in it) hooked up with Rob Ivey to play a bunch of covers at Mike's birthday party (he was eighteen!!!!). Since then we have written a bunch of songs, grown as songwriters and musicians, used four different drummers and two second guitar players, and played a really small amount of shows for ten years time. We believe in DIY (but we aren't opposed to people helping us out), variety in music, being true to yourselves and , most of all, that music should be fun. We have one DIY "Self-Untitled" CD available for really cheap. We are currently working on playing acoustic shows, working together and on our solo material. And are always on the lookout for a drummer and a practice space to get the band going again 

Untuk Mendownload Mp3nya, silahkan Klik Link-link berikut . . . . .
  1. Track 1
  2. Track 2
  3. Track 3
  4. Track 4
  5. Track 5
  6. Track 6
  7. Track 7
  8. Track 8
  9. Track 9
  10. Track 10
  11. Track 11
  12. Track 12

The V- Town


Yuyunk outSIDers - Indie Punk Bulukumba

Yuyunk outSIDers - Indie Punk Bulukumba Rock City


Awalnya, kami buknlah sebuah band, melainkan hanya sebuah komunitas tempat berkumpul pada masa itu, dari situlah kami sering bermain musik bersama hingga akhirnya kami berinisiatif untuk membentuk sebuah band.

Beberapa Lagu Aransmen Kami adalah :
  1. Sipatokaan Punk Cover
  2. Sipatokaan Melodic
  3. Kampuan Nan Jauh Di Mato
  4. Hukum Rimba
  5. Langkah Pasti
Untuk mendengarkan semua aransment kami, silahkan buka link ini : http://www.reverbnation.com/yuyunkoutsiders

selain bermusik, kami juga terlibat aktif dalam gerakan perlawanan terhadap sistem yang kami anggap merugikan kami atau masyarakat, Kami yakin Punk bisa berjalan seimbang dengan politik karna Punk sendiri adalah Politik dan Politik sendirilah yang melahirkan Punk. "The Broken Hearted Since 1995 - Bulukumba Rock City . . . .







Yuyunk outSIDers - @Warkop Bulukumba


Yuyunk outSIDers - @warkop Bulukumba


Yuyunk outSIDers - Paccarita (seks punk)


Yuyunk outSIDers - Skin Head Selamanya (Accoustic)

Yuyunk outSIDers -  Paccarita 

@mumy studio

Picture Galery


Keep Fucking Punk Rock !!!!!!!!!




Sabtu, 26 Mei 2012

Video Seks Punk

Seks Punk - Sundala' Kabbulamma' Tailaso

Seks Punk - Kampungku

Video Marjinal

Marjinal - Hukum Rimba (Accoustic)

Bob - Oi - Apa Adanya

Marjinal - at Base Camp

Taring Babi 1

Anak Negeri

Marjinal - Cinta Pembodohan

Marjinal - Tak Peduli (OST. Punk In Love)


Video Klip Superman Is Dead

Superman Is Dead - Bukan Pahlawan


Superman Is Dead - Jika Kami Bersama


Superman Is Dead - Kuat Kita Bersinar


Superman Is Dead - Punk Hari Ini (English Version)


Superman Is Dead - Kuta Rock City


Superman Is Dead - live @radio Show


Superman Is Dead - Punk Hari ini

Superman Is Dead - Rock n' Roll Band

Superman Is Dead - Air Mata Api

Superman Is Dead - Lady Rose

Superman Is Dead - Jadilah Legenda

Superman Is Dead - Ft JP Milenix

Superman Is Dead - White Town

Superman Is Dead - Menginjak Neraka




Superman Is Dead - Indie/Major Punk Kuta, Bali


Situs Resmi : www.supermanisdead.net

SID, punk rock pioneers of Bali, were born and bred in Kuta Rock City. The band is three chord attitude-heavy young men, by name : Bobby Kool (lead vocal, guitar, a dog lover and a graphic designer) , Eka Rock (low ridin' family man, beer drinker, laid back bass and backing vocal and a warm smilin' Rock 'N Roll bandman, IT warior) , Jrx (low ridin' beer drinking Rock 'N Roll prince charming, drummer and a hairwax junkie, Bar owner)
The name 'Superman is Dead' started its' evolution from Stone Temple Pilot's "Superman Silvergun". The name moved on to "Superman is Dead" cause they like the idea that there's no such thing as a perfect person out there.
SID actually stumbled together in '95, drawn by their common love of Green Day and NOFX. Their influences soon extended to the punk 'n roll genre a la Supersuckers, Living End and Social Distortion, and here they stay. They say what they wanna say, how they wanna say it. In your face, to say it precisely.
SID public image, self described, is "Punk Rock a Bali" (think raw energy of NOFX vs Social Distortion supersonically fueled with beer-soaked Balinese Rockabilly attitude).
History ? SID produced their first three albums independently (the boys worked years of crappy night jobs), with fabulous, small scale indie labels 1997 "Case 15", 1999 "Superman is Dead", 2002 "Bad Bad Bad"(mini album, 6 tracks).
In March 2003, SID finally signed with Sony-BMG Indonesia after extended negotiations regarding their right to sing the majority of their tracks in English and have full artistic rights over their 'image'!! With that decision they single handedly became the first band from Bali to be invited to sign with a major recording label in Indonesia, the first band in their nation (to my knowledge) to be recording majority of songs in English and the first punk band in Indonesia to get the national exposure and promotion that working with a major label in a third world country provides. And so the history of Indonesian Punk Rock begins!
And as for the question that everyone wants to know, the infamous bomb in Bali happened about 75 M from their home, hangout center, punk rock boutique, bar and rehearsal studio that is also Jrx' house, in the heart of Kuta.
After panel beating back the rolling doors of the studio and shifting a little debris, rehearsals continued as usual. Yeah, they saw a lot, it sucked big time, but its' not gonna stop 'em!
And where are they now? At the end of 2002, one of the more respectable music mags here cited SID as "The Next Big Thing" for 2003. With the release of their fourth album "Kuta Rock City" followed by major air play nationally and in some countries overseas, coupled with the instant popularity of their newest film clip.
SID suddenly find themselves touring continuously throughout Indonesia. Last week they were in four major Indonesian cities, on three islands, in 7 days! Sometimes playing for free at underground scene clubs, sometimes at street skate parties or alternative band festivals, at lots of universities and even occasionally at "classy" venues who would have probably denied them entrance years ago!
Which means more beers for all.
In 2003 SID even got a mention in Time Asia.
They also won a few music awards �MTV Awards for The Best New Artist 2003�, �AMI Awards for The Best New Artist 2003� and nominated again in �AMI Awards 2006 for The Best Rock Album�.
October 2007, they did an amazing Australian tour, 8 cities, 16 gigs, 33 days with their strong D.I.Y work ethic.

June � July 2009, Superman Is Dead held An American Tour, 16 Gigs in 16 cities. 11 gigs of them were the � Vans Warped Tour� and the last 5 gigs were �From Bali With Rock�. They did a very hard work to succeed this excited tour, had crossed the big land from westcoast to eastcoast and got back to westcoast.

SID had share stages with international bands such as International Noise Conspiracy, NOFX, MXPX and Hoobastank.
They remain proud, boys from the streets of Kuta with a love of punk rock, beers and a good time. Ready for whatever comes next, excited about the next gig.

LANGKAH FENOMENAL SID
� August 2002, Openning Act Hoobastank, Hard Rock Hotel, Kuta, Bali
� Superman Is Dead �Hot & Freaky People 2003� MTV Trax Magazine January 2003
� June 2003 Superman Is Dead �MTV Exclusive Artist of the Month� 
� Double Platinum Sony Music for Kuta Rock City Album
� 2003, MTV Award �Most Favorite New Artist�
� 2003, AMI Award �The Best New Artist�
� 2004, SCTV Music Awards �The Most Famous Album Nominee, Pop Rock Category� for Kuta Rock City Album 
� 2006, AMI Awards �The Best Rock Album Nominee� for Black Market Love Album
� 2006, �Superman Is Dead The Best Local Band� The Beat Awards.
� 20 the best Indonesian Album 2006 for The Black Market Love Album. Rolling Stones Magazine Januari 2007
� April 2007, SID Opening Act for American Punk Rock Band NOFX at Hard Rock Caf�, Kuta, Bali.
� Soundrenaline Sound of Change 2007 Jimbaran Bali, �Message of Change� Artist Nominee.
� 17 June 2007, Guest Star Artist �Final Gudang Garam Rock Competition� Jakarta
� October 2007, Superman Is Dead did an amazing Australian tour, 8 cities, 16 gigs, 33 days.
� 150 the Best Indonesian Album for Kuta Rock City Album. Rolling Stones Magazine, Special Collectors� Edition Desember 2007.
� 50 Hype Things in Indonesian Music Industrial 2008 for Superman Is Dead. 
� Trax Music & Attitude Magazine Edition Januari 2008.
� 2008, Openning Act MXPX Jakarta.
� �SID as a New Icons of Bali�. Yak Magazine Maret, April, May 2008.
� June 2009. Superman Is Dead American Tour. Played 11 gigs and cities of 'Vans Warped Tour' , and the last 5 gigs and cities were 'From Bali With Rock Tour'

VIDEOGRAPHY 

2002 �White Town� Album �Bad Bad Bad� Director by Outsider Film
2003 �Kuta Rock City� Album �Kuta Rock City� Director by Rizal Mantovani
2003 �Punk Hari Ini� Album �Kuta Rock City� Director by Ridwan
2004 �Muka Tebal� Album �The Hangover Decade� Director by Outsider Film 
2004 �Rock �N Roll Band� Album �The Hangover Decade� Director by Outsider Film 
2004 �Disposable Lies� Album �The Hangover Decade� Director by Umum Production 
2006 �Bukan Pahlawan� Album �Black Market Love �Director by Eric Est Movie 
2006 �Black Market Love� Album �Black Market Love� Director by Bob Calabrito
2007 �Menginjak Neraka� Album �Black Market Love� Director by Eric Est. Movie
2007 �Lady Rose� Album �Black Market Love �Director by Eric Est. Movie 
2007 �Goodbye Whiskey� Album �Black Market Love� Director by Outsider Film 
2008, Superman Is Dead Rock-A-Bali Australian Tour 2007, Produksi outSIDer Inc, Format DVD, For Promotional Stuff Not for Sale
2009, " Kuat Kita Bersinar " Album " Angels and The Outsiders" Director by Patrick Effendy 
2009, " Jika Kami Bersama- Featuring Shaggy Dog " Album " Angels and The Outsiders" Director by Patrick Effendy
2009," Saint Of My Life" Album " Angels and The Outsiders" ,A footage music video from SID American Tour 2009 

Some Videos have been uploaded at Youtube.com Please click the URL to check'em out : 
http://www.supermanisdead.net/nl.php?id=88

DISCOGRAPHY
INDIE ALBUM

Case 15, 1995 , Produksi Independent Intertainment, Format Cassette
Superman Is Dead,1998, Produksi Rizt Clothing, Format CD & Cassette
Bad Bad Bad, 2002, Produksi Rizt Cloth.& Suicide Glam, Format CD (mini album)
Bad Bad Bad, 2002, Produksi Spills Record, Format Cassette

INDIE COMPILATION
100% Attitude, 1999, Produksi Lunatic Records, Format Cassette
No Place To Get Fun, 2002, Format Cassette
New Generation Calling, 2003, Produksi Spills Record, Format Cassette
Video Kami �A Rock Society� 2006, Video Clip �Menginjak Neraka�, Produksi A Mild Live Production, Trend Setter Magz & The Blado Ent. Format VCD (Not For Sale)


MAJOR COMPILATION
Fantastic Bands, April 2005, Produksi Sony Music, Format CD & Cassette
Class Rock �Today�s Sensation�, Produksi Sony Music October 2004, Format CD & Cassette
A Mild Live Soundrenaline 2004, Produksi Sony Music & A Mild Live, November 2004, Format CD & Cassette
Planet Rock, Produksi Sony Music, August 2005, Format CD & Cassette

MAJOR ALBUM
Kuta Rock City, 2003, Produksi Sony Music Indonesia, Format CD & Cassette
The Hangover Decade, 2004, Produksi Sony Music Indonesia, Format CD & Cassette
Black Market Love, 2006, Produksi Sony BMG Indonesia, Format CD & Cassette
Angels and The Outsiders, 2009. Produksi Sony Music Indonesia, format CD & Cassete

ORIGINAL SOUND TRACK
D� BIJIS, Produksi Sonny Music & Class Movie, January 2007, Format CD & Cassette

Marjinal - Indie Punk Jakarta Selatan


Marjinal - Indie Punk Jakarta Selatan Halaman Resmi Klik Disini




kami berdiri pada tanggal 22 desember 1996 bertepatan pada hari ibu,pada dasarnya kami bukanlah sebuah grup band,kami hanya menjadikan musik sebagai alat media untuk menyuarakan jeritan hati kami,sekaligus mewakili kesengsaraan rakyat indonesia,karna musik dapat di terima masyarakat secara luas dan politik adalah sasaran kami mungkin sedikit aneh kalo punk membahas tentang politik tapi di negri ini penyimpangan politik sangat mempengaruhi kehidupan sosial yang dapat menyebabkan kesengsaraan secara berjamaah.
Kita ketemu di kampus grafika daerah Jakarta Selatan. Awalnya,pengen kuliah, tapi makin lama semakin nggak tertarik. Apa yang dipelajari di kampus udah kita kuasai, menggambar, bikin desain. Kebanyakan kita ketemu ngobrolin situasi di luar kampus, yang atmosfirnya represif, nggak bebas mengeluarkan pendapat atau berekspresi. Lalu kita bangun sebuah jaringan namanya Anti Facist Racist Action (AFRA), yang terlibat adalah kawan-kawan yang mempunyai kesadaran melawan sistem yang fasis banget. Kita gunakan media visual, lewat poster dari cukil kayu, baliho dan lukisan yang menggugah kesadaran generasi muda, untuk melawan sistem fasis yang diusung Orde Baru. Selain melakukan diskusi, penerbitan newsletter, dan aksi turun ke jalan.
Kita secara kebetulan bisa juga main musik. Ya, dengan modal gitar dan jurus tiga kunci, kita main musik, bikin lagu sendiri yang berangkat dari kenyataan hidup sehari-hari.Lalu kita namakan kelompok itu Anti ABRI tetapi seiring dengan bergantinya nama institusi militer indonesia maka kami mengganti nama menjadi Anti Military. Dalam perkembangannya, Anty Military dipahami orang-orang sebagai sebuah band, Padahal kita bukan anak band !! Musik ini kan sebagai alat komunikasi kepada khalayak yang lebih luas, lebih asyik,medium menyampaikan pesan dan jadi inspirasi untuk anak-anak di pergerakan ke depan, ketika melihat kenyataan kehidupan sosial-politik dikangkangi rejim yang fasis militeristik. Dari awal, kesadaran kita bukan sebagai anak band. Setelah Soeharto digulingkan, kita melihat dimensi yang lebih luas lagi. Persoalannya bukan lagi rejim yang fasis dan rasis saja. Tapi lebih luas lagi.Negeri ini jadi negeri ngeri.Banyak tragedi, perang saudara, buruh-buruh diperas, dieksplioitasi, rumah sakit dan pendidikan begitu komersial, kereta-api sebagai sarana angkutan melayani orang seperti mengangkut binatang.Maka dari sistem yang fasis, anti demokrasi, terpusat dan korup,kini menyebar ke sendi-sendi kehidupan bangsa. Kita lupa bagaimana para pejuang dulu mendirikan Indonesia sebagai sebuah nation. Indonesia kan didirikan sebagai kesatuan dari tekad para pemuda yang beragam suku, agama, latar belakang sosialnya itu bersatu membangun sebuah nation.Lalu kita ganti nama, dari Anti Military jadi Marjinal. Kisahnya, ketika Mike dapat nama Marjinal, dia terinspirasi oleh nama pejuang buruh perempuan yang mati disiksa militer,� Marsinah..Marsinah� MARJINAL� Kata Marjinal sendiri waktu itu kan belum banyak dipakai untuk menjelaskan posisi orang-orang pinggiran.Kita ketemu di kampus grafika daerah Jakarta Selatan. Awalnya,pengen kuliah, tapi makin lama semakin nggak tertarik. Apa yang dipelajari di kampus udah kita kuasai, menggambar, bikin desain. Kebanyakan kita ketemu ngobrolin situasi di luar kampus, yang atmosfirnya represif, nggak bebas mengeluarkan pendapat atau berekspresi. Lalu kita bangun sebuah jaringan namanya Anti Facist Racist Action (AFRA), yang terlibat adalah kawan-kawan yang mempunyai kesadaran melawan sistem yang fasis banget. Kita gunakan media visual, lewat poster dari cukil kayu, baliho dan lukisan yang menggugah kesadaran generasi muda, untuk melawan sistem fasis yang diusung Orde Baru. Selain melakukan diskusi, penerbitan newsletter, dan aksi turun ke jalan.Kita secara kebetulan bisa juga main musik. Ya, dengan modal gitar dan jurus tiga kunci, kita main musik, bikin lagu sendiri yang berangkat dari kenyataan hidup sehari-hari.Lalu kita namakan kelompok itu Anti ABRI tetapi seiring dengan bergantinya nama institusi militer indonesia maka kami mengganti nama menjadi Anti Military. Dalam perkembangannya, Anty Military dipahami orang-orang sebagai sebuah band, Padahal kita bukan anak band !! Musik ini kan sebagai alat komunikasi kepada khalayak yang lebih luas, lebih asyik,medium menyampaikan pesan dan jadi inspirasi untuk anak-anak di pergerakan ke depan, ketika melihat kenyataan kehidupan sosial-politik dikangkangi rejim yang fasis militeristik. Dari awal, kesadaran kita bukan sebagai anak band. Setelah Soeharto digulingkan, kita melihat dimensi yang lebih luas lagi. Persoalannya bukan lagi rejim yang fasis dan rasis saja. Tapi lebih luas lagi.Negeri ini jadi negeri ngeri.Banyak tragedi, perang saudara, buruh-buruh diperas, dieksplioitasi, rumah sakit dan pendidikan begitu komersial, kereta-api sebagai sarana angkutan melayani orang seperti mengangkut binatang.Maka dari sistem yang fasis, anti demokrasi, terpusat dan korup,kini menyebar ke sendi-sendi kehidupan bangsa. Kita lupa bagaimana para pejuang dulu mendirikan Indonesia sebagai sebuah nation. Indonesia kan didirikan sebagai kesatuan dari tekad para pemuda yang beragam suku, agama, latar belakang sosialnya itu bersatu membangun sebuah nation.Lalu kita ganti nama, dari Anti Military jadi Marjinal. Kisahnya, ketika Mike dapat nama Marjinal, dia terinspirasi oleh nama pejuang buruh perempuan yang mati disiksa militer,� Marsinah..Marsinah� MARJINAL� Kata Marjinal sendiri waktu itu kan belum banyak dipakai untuk menjelaskan posisi orang-orang pinggiran.Kita ketemu di kampus grafika daerah Jakarta Selatan. Awalnya,pengen kuliah, tapi makin lama semakin nggak tertarik. Apa yang dipelajari di kampus udah kita kuasai, menggambar, bikin desain. Kebanyakan kita ketemu ngobrolin situasi di luar kampus, yang atmosfirnya represif, nggak bebas mengeluarkan pendapat atau berekspresi. Lalu kita bangun sebuah jaringan namanya Anti Facist Racist Action (AFRA), yang terlibat adalah kawan-kawan yang mempunyai kesadaran melawan sistem yang fasis banget. Kita gunakan media visual, lewat poster dari cukil kayu, baliho dan lukisan yang menggugah kesadaran generasi muda, untuk melawan sistem fasis yang diusung Orde Baru. Selain melakukan diskusi, penerbitan newsletter, dan aksi turun ke jalan.Kita secara kebetulan bisa juga main musik. Ya, dengan modal gitar dan jurus tiga kunci, kita main musik, bikin lagu sendiri yang berangkat dari kenyataan hidup sehari-hari.Lalu kita namakan kelompok itu Anti ABRI tetapi seiring dengan bergantinya nama institusi militer indonesia maka kami mengganti nama menjadi Anti Military. Dalam perkembangannya, Anty Military dipahami orang-orang sebagai sebuah band, Padahal kita bukan anak band !! Musik ini kan sebagai alat komunikasi kepada khalayak yang lebih luas, lebih asyik,medium menyampaikan pesan dan jadi inspirasi untuk anak-anak di pergerakan ke depan, ketika melihat kenyataan kehidupan sosial-politik dikangkangi rejim yang fasis militeristik. Dari awal, kesadaran kita bukan sebagai anak band. Setelah Soeharto digulingkan, kita melihat dimensi yang lebih luas lagi. Persoalannya bukan lagi rejim yang fasis dan rasis saja. Tapi lebih luas lagi.Negeri ini jadi negeri ngeri.Banyak tragedi, perang saudara, buruh-buruh diperas, dieksplioitasi, rumah sakit dan pendidikan begitu komersial, kereta-api sebagai sarana angkutan melayani orang seperti mengangkut binatang.Maka dari sistem yang fasis, anti demokrasi, terpusat dan korup,kini menyebar ke sendi-sendi kehidupan bangsa. Kita lupa bagaimana para pejuang dulu mendirikan Indonesia sebagai sebuah nation. Indonesia kan didirikan sebagai kesatuan dari tekad para pemuda yang beragam suku, agama, latar belakang sosialnya itu bersatu membangun sebuah nation.Lalu kita ganti nama, dari Anti Military jadi Marjinal. Kisahnya, ketika Mike dapat nama Marjinal, dia terinspirasi oleh nama pejuang buruh perempuan yang mati disiksa militer,� Marsinah..Marsinah� MARJINAL� Kata Marjinal sendiri waktu itu kan belum banyak dipakai untuk menjelaskan posisi orang-orang pinggiran.Kita ketemu di kampus grafika daerah Jakarta Selatan. Awalnya,pengen kuliah, tapi makin lama semakin nggak tertarik. Apa yang dipelajari di kampus udah kita kuasai, menggambar, bikin desain. Kebanyakan kita ketemu ngobrolin situasi di luar kampus, yang atmosfirnya represif, nggak bebas mengeluarkan pendapat atau berekspresi. Lalu kita bangun sebuah jaringan namanya Anti Facist Racist Action (AFRA), yang terlibat adalah kawan-kawan yang mempunyai kesadaran melawan sistem yang fasis banget. Kita gunakan media visual, lewat poster dari cukil kayu, baliho dan lukisan yang menggugah kesadaran generasi muda, untuk melawan sistem fasis yang diusung Orde Baru. Selain melakukan diskusi, penerbitan newsletter, dan aksi turun ke jalan.Kita secara kebetulan bisa juga main musik. Ya, dengan modal gitar dan jurus tiga kunci, kita main musik, bikin lagu sendiri yang berangkat dari kenyataan hidup sehari-hari.Lalu kita namakan kelompok itu Anti ABRI tetapi seiring dengan bergantinya nama institusi militer indonesia maka kami mengganti nama menjadi Anti Military. Dalam perkembangannya, Anty Military dipahami orang-orang sebagai sebuah band, Padahal kita bukan anak band !! Musik ini kan sebagai alat komunikasi kepada khalayak yang lebih luas, lebih asyik,medium menyampaikan pesan dan jadi inspirasi untuk anak-anak di pergerakan ke depan, ketika melihat kenyataan kehidupan sosial-politik dikangkangi rejim yang fasis militeristik. Dari awal, kesadaran kita bukan sebagai anak band. Setelah Soeharto digulingkan, kita melihat dimensi yang lebih luas lagi. Persoalannya bukan lagi rejim yang fasis dan rasis saja. Tapi lebih luas lagi.Negeri ini jadi negeri ngeri.Banyak tragedi, perang saudara, buruh-buruh diperas, dieksplioitasi, rumah sakit dan pendidikan begitu komersial, kereta-api sebagai sarana angkutan melayani orang seperti mengangkut binatang.Maka dari sistem yang fasis, anti demokrasi, terpusat dan korup,kini menyebar ke sendi-sendi kehidupan bangsa. Kita lupa bagaimana para pejuang dulu mendirikan Indonesia sebagai sebuah nation. Indonesia kan didirikan sebagai kesatuan dari tekad para pemuda yang beragam suku, agama, latar belakang sosialnya itu bersatu membangun sebuah nation.Lalu kita ganti nama, dari Anti Military jadi Marjinal. Kisahnya, ketika Mike dapat nama Marjinal, dia terinspirasi oleh nama pejuang buruh perempuan yang mati disiksa militer,� Marsinah..Marsinah� MARJINAL� Kata Marjinal sendiri waktu itu kan belum banyak dipakai untuk menjelaskan posisi orang-orang pinggiran.Kita ketemu di kampus grafika daerah Jakarta Selatan. Awalnya,pengen kuliah, tapi makin lama semakin nggak tertarik. Apa yang dipelajari di kampus udah kita kuasai, menggambar, bikin desain. Kebanyakan kita ketemu ngobrolin situasi di luar kampus, yang atmosfirnya represif, nggak bebas mengeluarkan pendapat atau berekspresi. Lalu kita bangun sebuah jaringan namanya Anti Facist Racist Action (AFRA), yang terlibat adalah kawan-kawan yang mempunyai kesadaran melawan sistem yang fasis banget. Kita gunakan media visual, lewat poster dari cukil kayu, baliho dan lukisan yang menggugah kesadaran generasi muda, untuk melawan sistem fasis yang diusung Orde Baru. Selain melakukan diskusi, penerbitan newsletter, dan aksi turun ke jalan.Kita secara kebetulan bisa juga main musik. Ya, dengan modal gitar dan jurus tiga kunci, kita main musik, bikin lagu sendiri yang berangkat dari kenyataan hidup sehari-hari.Lalu kita namakan kelompok itu Anti ABRI tetapi seiring dengan bergantinya nama institusi militer indonesia maka kami mengganti nama menjadi Anti Military. Dalam perkembangannya, Anty Military dipahami orang-orang sebagai sebuah band, Padahal kita bukan anak band !! Musik ini kan sebagai alat komunikasi kepada khalayak yang lebih luas, lebih asyik,medium menyampaikan pesan dan jadi inspirasi untuk anak-anak di pergerakan ke depan, ketika melihat kenyataan kehidupan sosial-politik dikangkangi rejim yang fasis militeristik. Dari awal, kesadaran kita bukan sebagai anak band. Setelah Soeharto digulingkan, kita melihat dimensi yang lebih luas lagi. Persoalannya bukan lagi rejim yang fasis dan rasis saja. Tapi lebih luas lagi.Negeri ini jadi negeri ngeri.Banyak tragedi, perang saudara, buruh-buruh diperas, dieksplioitasi, rumah sakit dan pendidikan begitu komersial, kereta-api sebagai sarana angkutan melayani orang seperti mengangkut binatang.Maka dari sistem yang fasis, anti demokrasi, terpusat dan korup,kini menyebar ke sendi-sendi kehidupan bangsa. Kita lupa bagaimana para pejuang dulu mendirikan Indonesia sebagai sebuah nation. Indonesia kan didirikan sebagai kesatuan dari tekad para pemuda yang beragam suku, agama, latar belakang sosialnya itu bersatu membangun sebuah nation.Lalu kita ganti nama, dari Anti Military jadi Marjinal. Kisahnya, ketika Mike dapat nama Marjinal, dia terinspirasi oleh nama pejuang buruh perempuan yang mati disiksa militer,� Marsinah..Marsinah� MARJINAL� Kata Marjinal sendiri waktu itu kan belum banyak dipakai untuk menjelaskan posisi orang-orang pinggiran.

Kita ketemu di kampus grafika daerah Jakarta Selatan. Awalnya,pengen kuliah, tapi makin lama semakin nggak tertarik. Apa yang dipelajari di kampus udah kita kuasai, menggambar, bikin desain. Kebanyakan kita ketemu ngobrolin situasi di luar kampus, yang atmosfirnya represif, nggak bebas mengeluarkan pendapat atau berekspresi. Lalu kita bangun sebuah jaringan namanya Anti Facist Racist Action (AFRA), yang terlibat adalah kawan-kawan yang mempunyai kesadaran melawan sistem yang fasis banget. Kita gunakan media visual, lewat poster dari cukil kayu, baliho dan lukisan yang menggugah kesadaran generasi muda, untuk melawan sistem fasis yang diusung Orde Baru. Selain melakukan diskusi, penerbitan newsletter, dan aksi turun ke jalan.Kita secara kebetulan bisa juga main musik. Ya, dengan modal gitar dan jurus tiga kunci, kita main musik, bikin lagu sendiri yang berangkat dari kenyataan hidup sehari-hari.Lalu kita namakan kelompok itu Anti ABRI tetapi seiring dengan bergantinya nama institusi militer indonesia maka kami mengganti nama menjadi Anti Military. Dalam perkembangannya, Anty Military dipahami orang-orang sebagai sebuah band, Padahal kita bukan anak band !! Musik ini kan sebagai alat komunikasi kepada khalayak yang lebih luas, lebih asyik,medium menyampaikan pesan dan jadi inspirasi untuk anak-anak di pergerakan ke depan, ketika melihat kenyataan kehidupan sosial-politik dikangkangi rejim yang fasis militeristik. Dari awal, kesadaran kita bukan sebagai anak band. Setelah Soeharto digulingkan, kita melihat dimensi yang lebih luas lagi. Persoalannya bukan lagi rejim yang fasis dan rasis saja. Tapi lebih luas lagi.Negeri ini jadi negeri ngeri.Banyak tragedi, perang saudara, buruh-buruh diperas, dieksplioitasi, rumah sakit dan pendidikan begitu komersial, kereta-api sebagai sarana angkutan melayani orang seperti mengangkut binatang.Maka dari sistem yang fasis, anti demokrasi, terpusat dan korup,kini menyebar ke sendi-sendi kehidupan bangsa. Kita lupa bagaimana para pejuang dulu mendirikan Indonesia sebagai sebuah nation. Indonesia kan didirikan sebagai kesatuan dari tekad para pemuda yang beragam suku, agama, latar belakang sosialnya itu bersatu membangun sebuah nation.Lalu kita ganti nama, dari Anti Military jadi Marjinal. Kisahnya, ketika Mike dapat nama Marjinal, dia terinspirasi oleh nama pejuang buruh perempuan yang mati disiksa militer,� Marsinah..Marsinah� MARJINAL� Kata Marjinal sendiri waktu itu kan belum banyak dipakai untuk menjelaskan posisi orang-orang pinggiran.

Kita ketemu di kampus grafika daerah Jakarta Selatan. Awalnya,pengen kuliah, tapi makin lama semakin nggak tertarik. Apa yang dipelajari di kampus udah kita kuasai, menggambar, bikin desain. Kebanyakan kita ketemu ngobrolin situasi di luar kampus, yang atmosfirnya represif, nggak bebas mengeluarkan pendapat atau berekspresi. Lalu kita bangun sebuah jaringan namanya Anti Facist Racist Action (AFRA), yang terlibat adalah kawan-kawan yang mempunyai kesadaran melawan sistem yang fasis banget. Kita gunakan media visual, lewat poster dari cukil kayu, baliho dan lukisan yang menggugah kesadaran generasi muda, untuk melawan sistem fasis yang diusung Orde Baru. Selain melakukan diskusi, penerbitan newsletter, dan aksi turun ke jalan.Kita secara kebetulan bisa juga main musik. Ya, dengan modal gitar dan jurus tiga kunci, kita main musik, bikin lagu sendiri yang berangkat dari kenyataan hidup sehari-hari.Lalu kita namakan kelompok itu Anti ABRI tetapi seiring dengan bergantinya nama institusi militer indonesia maka kami mengganti nama menjadi Anti Military. Dalam perkembangannya, Anty Military dipahami orang-orang sebagai sebuah band, Padahal kita bukan anak band !! Musik ini kan sebagai alat komunikasi kepada khalayak yang lebih luas, lebih asyik,medium menyampaikan pesan dan jadi inspirasi untuk anak-anak di pergerakan ke depan, ketika melihat kenyataan kehidupan sosial-politik dikangkangi rejim yang fasis militeristik. Dari awal, kesadaran kita bukan sebagai anak band. Setelah Soeharto digulingkan, kita melihat dimensi yang lebih luas lagi. Persoalannya bukan lagi rejim yang fasis dan rasis saja. Tapi lebih luas lagi.Negeri ini jadi negeri ngeri.Banyak tragedi, perang saudara, buruh-buruh diperas, dieksplioitasi, rumah sakit dan pendidikan begitu komersial, kereta-api sebagai sarana angkutan melayani orang seperti mengangkut binatang.Maka dari sistem yang fasis, anti demokrasi, terpusat dan korup,kini menyebar ke sendi-sendi kehidupan bangsa. Kita lupa bagaimana para pejuang dulu mendirikan Indonesia sebagai sebuah nation. Indonesia kan didirikan sebagai kesatuan dari tekad para pemuda yang beragam suku, agama, latar belakang sosialnya itu bersatu membangun sebuah nation.Lalu kita ganti nama, dari Anti Military jadi Marjinal. Kisahnya, ketika Mike dapat nama Marjinal, dia terinspirasi oleh nama pejuang buruh perempuan yang mati disiksa militer,� Marsinah..Marsinah� MARJINAL� Kata Marjinal sendiri waktu itu kan belum banyak dipakai untuk menjelaskan posisi orang-orang pinggiran.Kita ketemu di kampus grafika daerah Jakarta Selatan. Awalnya,pengen kuliah, tapi makin lama semakin nggak tertarik. Apa yang dipelajari di kampus udah kita kuasai, menggambar, bikin desain. Kebanyakan kita ketemu ngobrolin situasi di luar kampus, yang atmosfirnya represif, nggak bebas mengeluarkan pendapat atau berekspresi. Lalu kita bangun sebuah jaringan namanya Anti Facist Racist Action (AFRA), yang terlibat adalah kawan-kawan yang mempunyai kesadaran melawan sistem yang fasis banget. Kita gunakan media visual, lewat poster dari cukil kayu, baliho dan lukisan yang menggugah kesadaran generasi muda, untuk melawan sistem fasis yang diusung Orde Baru. Selain melakukan diskusi, penerbitan newsletter, dan aksi turun ke jalan.Kita secara kebetulan bisa juga main musik. Ya, dengan modal gitar dan jurus tiga kunci, kita main musik, bikin lagu sendiri yang berangkat dari kenyataan hidup sehari-hari.Lalu kita namakan kelompok itu Anti ABRI tetapi seiring dengan bergantinya nama institusi militer indonesia maka kami mengganti nama menjadi Anti Military. Dalam perkembangannya, Anty Military dipahami orang-orang sebagai sebuah band, Padahal kita bukan anak band !! Musik ini kan sebagai alat komunikasi kepada khalayak yang lebih luas, lebih asyik,medium menyampaikan pesan dan jadi inspirasi untuk anak-anak di pergerakan ke depan, ketika melihat kenyataan kehidupan sosial-politik dikangkangi rejim yang fasis militeristik. Dari awal, kesadaran kita bukan sebagai anak band. Setelah Soeharto digulingkan, kita melihat dimensi yang lebih luas lagi. Persoalannya bukan lagi rejim yang fasis dan rasis saja. Tapi lebih luas lagi.Negeri ini jadi negeri ngeri.Banyak tragedi, perang saudara, buruh-buruh diperas, dieksplioitasi, rumah sakit dan pendidikan begitu komersial, kereta-api sebagai sarana angkutan melayani orang seperti mengangkut binatang.Maka dari sistem yang fasis, anti demokrasi, terpusat dan korup,kini menyebar ke sendi-sendi kehidupan bangsa. Kita lupa bagaimana para pejuang dulu mendirikan Indonesia sebagai sebuah nation. Indonesia kan didirikan sebagai kesatuan dari tekad para pemuda yang beragam suku, agama, latar belakang sosialnya itu bersatu membangun sebuah nation.Lalu kita ganti nama, dari Anti Military jadi Marjinal. Kisahnya, ketika Mike dapat nama Marjinal, dia terinspirasi oleh nama pejuang buruh perempuan yang mati disiksa militer,� Marsinah..Marsinah� MARJINAL� Kata Marjinal sendiri waktu itu kan belum banyak dipakai untuk menjelaskan posisi orang-orang pinggiran.Kita ketemu di kampus grafika daerah Jakarta Selatan. Awalnya,pengen kuliah, tapi makin lama semakin nggak tertarik. Apa yang dipelajari di kampus udah kita kuasai, menggambar, bikin desain. Kebanyakan kita ketemu ngobrolin situasi di luar kampus, yang atmosfirnya represif, nggak bebas mengeluarkan pendapat atau berekspresi. Lalu kita bangun sebuah jaringan namanya Anti Facist Racist Action (AFRA), yang terlibat adalah kawan-kawan yang mempunyai kesadaran melawan sistem yang fasis banget. Kita gunakan media visual, lewat poster dari cukil kayu, baliho dan lukisan yang menggugah kesadaran generasi muda, untuk melawan sistem fasis yang diusung Orde Baru. Selain melakukan diskusi, penerbitan newsletter, dan aksi turun ke jalan.Kita secara kebetulan bisa juga main musik. Ya, dengan modal gitar dan jurus tiga kunci, kita main musik, bikin lagu sendiri yang berangkat dari kenyataan hidup sehari-hari.Lalu kita namakan kelompok itu Anti ABRI tetapi seiring dengan bergantinya nama institusi militer indonesia maka kami mengganti nama menjadi Anti Military. Dalam perkembangannya, Anty Military dipahami orang-orang sebagai sebuah band, Padahal kita bukan anak band !! Musik ini kan sebagai alat komunikasi kepada khalayak yang lebih luas, lebih asyik,medium menyampaikan pesan dan jadi inspirasi untuk anak-anak di pergerakan ke depan, ketika melihat kenyataan kehidupan sosial-politik dikangkangi rejim yang fasis militeristik. Dari awal, kesadaran kita bukan sebagai anak band. Setelah Soeharto digulingkan, kita melihat dimensi yang lebih luas lagi. Persoalannya bukan lagi rejim yang fasis dan rasis saja. Tapi lebih luas lagi.Negeri ini jadi negeri ngeri.Banyak tragedi, perang saudara, buruh-buruh diperas, dieksplioitasi, rumah sakit dan pendidikan begitu komersial, kereta-api sebagai sarana angkutan melayani orang seperti mengangkut binatang.Maka dari sistem yang fasis, anti demokrasi, terpusat dan korup,kini menyebar ke sendi-sendi kehidupan bangsa. Kita lupa bagaimana para pejuang dulu mendirikan Indonesia sebagai sebuah nation. Indonesia kan didirikan sebagai kesatuan dari tekad para pemuda yang beragam suku, agama, latar belakang sosialnya itu bersatu membangun sebuah nation.Lalu kita ganti nama, dari Anti Military jadi Marjinal. Kisahnya, ketika Mike dapat nama Marjinal, dia terinspirasi oleh nama pejuang buruh perempuan yang mati disiksa militer,� Marsinah..Marsinah� MARJINAL� Kata Marjinal sendiri waktu itu kan belum banyak dipakai untuk menjelaskan posisi orang-orang pinggiran.

Seks Punk - Indie Punk Makassar


Seks Punk - Indie Punk From Makassar, "be the punker's" Halaman Resmi klik disini

Untuk Mendownload Lagunya, silahkan klik link-link berikut ini !

  1. Basse - download disini
  2. Ayah  - Download Disini
  3. Basa - Basi  - Download Disini
  4. Dg. Bagonk  - Download Disini
  5. Diana  - Download Disini
  6. Gatot Kaca  - Download Disini
  7. Gayana Jie  - Download Disini
  8. JPAC (Jangan Panggil Aku Cina)  - Download Disini
  9. Kampungku  - Download Disini
  10. Lope' Ta'tinting (Basse)  - Download Disini
  11. Ndak Rumit   - Download Disini
  12. Paccarita  - Download Disini
  13. Puber ke5 - Download Disini
  14. Punk Kampung - Download Disini
Punk To Be Fashion !!!

Rabu, 23 Mei 2012

Lirik Lagu Marjinal - Negara Dunia ke 3



Alkisah... negri yang kaya tapi dijajah
Buruhnya dibayar murah
Hingga anak tak bisa sekolah

Bocah... mencakar cakar cari nafkah
Terampas dunia bermainnya
Pergi bertarung dengan bahaya

Wena'e bila hidup tak ada lagi yang serakah
Wena'e pasti hidup tak ada lagi yang sengsara
Wena'e bila hidup tak ada lagi sang penjarah
Wena'e bila hidup tak seperti dunia binatang...

Inilah negara dunia ke-3
Hidup ini luar biasa
Susah senang banyak susahnya
Inilah negara dunia ke-3 pasti sengsara

Inilah cerita negri yang kaya tapi sengsara
Karena dijarah

Kaya memang kaya negri ini
Semuanya ada disini
Tapi tlah dikuasai pencuri

Kayu bisa jadi tanaman
Kolamnya kolam susu
Tapi itu mah tempo dulu!

Lirik Lagu Marjinal - Negara Dunia ke 3

Lirik Lagu Marjinal - Marsinah


Kulihat
Buruh perempuan
Berkeringat
Membasahi bumi
Yang gelap

Energi yang kau curahkan
Begitu besar tlah kurasakan
Terhanyut dalam kesombongan terlupakan

Gemerlap cahayamu
Membentangi garis kehidupan
Ada lara rintih caci maki
Kau hadapi

Keringat dan ketegaranmu
Mengalir deras tak ternilai
Hanya tetes darah dan air mata
Yang kau curah

Ooo Marsinah
Kau termarjinalkan
Ooo Marsinah
Matimu tak sia sia
 

Lirik Lagu Marjinal - Masberto


Sinisnya raut wajah dan keluarnya kata-kata
Yang mensiratkan bahwa mereka itu durjana
Tak asing ditelinga bahkan sudah membudaya
Bahwasanya mereka kriminal atau pendosa

Tak bisa dapat kerja, pacaran dipelototin calon mertua Karena badannya yang penuh tinta, dan berwarna
Apakah tato yang bertindak dan bekerja no.. no
Ataukah tato yang membunuh dan megang senjata

Tercipta buruk sangka yang dibangun oleh media
Melalui berbagai berita yang miskin data
Sangatlah menyedihkan bila berfikir adanya Bahwa tato itu kejahatan, Oh ya? Tentu tidak!

Ternyata mereka orang-orang merdeka
Yang mengekpresikan arti berkarya
Apakah tato yang bertindak dan bekerja no.. no
Ataukah tato yang membunuh dan megang senjata

Masberto, masyarakat-masyarakat bertato,
you have to know!
Masberto, bukan masyarakat berdasi yang pada klepto, you have to know!
Masberto, kami senang jadi masyarakat bertato, you have to know!
Masberto, yang penting hatinya kaga bertato, you have to know!
Owaeaeo�. Masyarakat bertato bukan kriminal
Owaeaeo�. Budayo kito Dirajah = ditato Yang pada = kerjanya

Lirik Lagu Marjinal - Luka Kita


Bencana dari negri air mata
Ratusan ribu jiwa pergi mendahului kita
Bara luka kobarkan cinta rasa bersama
Bara luka ciptakan satu pelita

Saudaraku yang pergi tak banyak tinggalkan nama
Saudaraku yang pergi meninggalkan lekukan mata
Saudaraku yang pergi membangunkan seisi dunia
Agar mengerti dalamnya mata hidup yang ada

Reff:
Tunjukkan bahwa kita bersaudara
Luka mereka luka kita semua
Tunjukkan tunjukkan oleh kita
Derita yang ada derita kita jua

Saudaraku pergi tinggalkan bekas untuk kita
Lidah dan air mata jadikan tautan permata
Besarnya bencana lebih besarlah hikmahnya
Wujudkan oleh kita ada yang pergi tersenyum di surga

Saudaraku yang pergi tak hanya tinggal kenangan
Saudaraku yang pergi meninggalkan berjuta makna
Saudaraku yang pergi membangunkan seisi dunia
Agar mengerti dalamnya makna hidup yang ada

Back to Reff
 

Lirik Lagu Marjinal - Koruptor Rajanya Maling


Terbolaknya sebuah makna akan istilah preman
Yang kerap menghantui begundal sadis jahat
Yang slalu membikin onar di segala tempat
Yang slalu dijuluki sampah masyarakat

Matanya slalu moker jalannya sempoyongan
Beristrikan senjata berbekingkan bang jago
Yang slalu menenteng beceng golok atau bendo
Dan pasang muka berak amatlah menyeramkan

Itu bukanlah sosok preman a auw
Tapi itulah sosok lumpen

Preman adalah manusia yang merdeka
Yang mengerti dan menghormati kebebasan
Preman bukanlah kekejagoan
Tapi preman menolak kemapanan
Itu barulah makna preman

Cobalah tidak asal terima akan sebuah istilah
Preman itu bukanlah manusia tak berkepala
Dalam bahasa belande frietzman lah namanye
Yang tak mau bekerje untuk para penjajah

Itu barulah sosok preman...wow mantap!
Bukan sosok para benalu
Preman adalah manusia yang merdeka
Yang mengerti dan menghormati kebebasan
Preman bukanlah kri kri criminal
Tapi preman menolak penjajahan

Itu barulah sosok preman..wow mantap!
Yang artinya manusia yang merdeka

Kalau kriminal katakan saja kriminal
Kalau bandit ya katakan sajalah bandit
Kalau koruptor katakan saja koruptor
Atau maling rajanya maling, ling ling�.
Itu bukanlah sosok preman...Aaow...

Itu bukanlah sosok preman

Lirik Lagu Marjinal - Kereta Api Kelas Ekonomi


Waktu itu di pagi hari
Di sebuah stasiun kereta api
Terlihat banyak penumpang berdiri menanti

Mengantuk lelah bercampur resah
Dan tampah suntuk raut wajahnya
Mungkinkah mereka bisa tiba, tidak terlambat kerja

Harum dan rapi penampilannya
Berkat bejubel dengan sesak penumpang
Bisakah mereka naik nanti
Itupun tak pasti
Kereta api yang dinanti nanti
Penuh...pasti lah yau
Tak ubahnya sekranjang ikan ikan teri
Kondisi penumpang kereta disini

Walaupun penumpang tak ingat keluh hati
Tetap tegar berdiri
Tapi inilah PT kereta api
Yang mau untung sendiri

Dan inilah sosok sebuah negri yang tak kenal hati nurani
Dan penumpang tetap pula di grogoti...di grogoti

Emangnya rayap

Tak kenal tua muda dorong dorongan
Naik diatap bergelantungan berdesakkan
Dan itulah penumpang kereta, yang berani tapi pasrah

Jatuh kesetrum kecopetan
Dan pelecehan seks yang ada di kereta
Tapi hanyalah di kereta kelas ekonomi saja

Lirik Lagu Marjinal - Kerja Bakti



Bangun pagi-pagi ikut kerja bakti
Ketawa ketiwi bersama si Dewi, tentang�
Indahnya negri bila ada semangat kebersamaan

Songsonglah pagi dengan segar kembali
Raih dan bangun kreasi dengan kerja bakti

Ambil sapu lidi mulailah bersih bersih
Pungutin kotoran yang berserakan bakar
Hingga terang sehat untuk kita dan semua

Songsonglah pagi dengan segar kembali
Raih dan bangun kreasi dengan kerja bakti

Kerja bakti, bersama berkreasi
Kerja bakti, bersosialisasi
Kerja bakti, bangun silahturahmi
Kerja bakti, bersama kopi, rokok+ubi

Asiknya kerja bakti, bersama berkreasi
Asiknya kerja bakti, bersosialisasi
Asiknya kerja bakti, bangun silahturahmi
Asiknya kerja bakti, ada kopi, rokok+ubi

Kerja bakti! Membuka lowongan kerja
Bagi kawula muda s1, s2, s3 �astaganaga�.

Lirik Lagu Marjinal - Globalisasi


Globalisasi mengancam umat manusia

Inilah dampaknya apa yang telah kita rasa
Semuanya jadi susah bahan pokok mahal harganya
Hari demi hari hidupun tak pasti lagi
Gali lobang tutup lobang gali lagi gali... puyeng....

Pengangguran disini semakin banyak semakin yoi
Nah itulah prestasi dari sebuah nilai negri
Yang dikangkangi oleh kolonialisasi
dan inilah dia yang disebut dengan... Globalisasi

Globalisasi mengancam umat manusia
Waspadalah kita semua
Globalisasi menghancurkan umat manusia
Marilah kawan tinju bersama

Bagaimana jadinya dihari-hari yang akan datang
Bila toh saat ini telah nampak wujud asli
Mungkin sarjana kita cuma jadi lontong basi
Dan itupun udah mantep abis.... Alhamdulilah...

Lirik Lagu Marjinal - Cinta Pembodohan


dunia punya cerita
cerita tentang cinta
cinta cinta pembodohan
cinta...

pada stress dan nggak sedikit yang gila
mati mampus minum racun serangga
gantung diri di pohon jengkol
nubrukin badan ke bis kota yang sedang mangkal
lompat melompat dari gedung bertingkat
karena cinta demi cinta...

hey kau kau kawan terlihat cemen (kan aku anak gaul lagi)

dengernyapun lagu cengeng
membuat otak dan mental seperti kaleng rombeng
hati pun celeng-celeng...teng teng terengteng
nontone sinetron telenovela
isinya hanya cinta
cinta cinta di teng teng.......

hey kau kau kawan kan masih banyak cerita (dunia tak selebar daun kelor)
hey kau kau kawan terlihat cemen (cinta bukan di balik kolor)

hey hey kawan terlihat cemen (cinta itu pembodohan)

hanyalah retorika yang menggebu gebu berbuntut kepentingan...

(kalo ngomong cinta) cinta umat manusia....
(kalo ngomong cinta) ada kau berkuasa...
(kalo ngomong cinta) cinta rakyat jelata...
(kalo ngomong cinta) tapi engkau membunuhnya...

(kalo ngomong cinta) adalah anugrah...
(kalo ngomong cinta) kenapa ada yang luka...
(kalo ngomong cinta) kenapa banyak yang mati...
(kalo ngomong cinta) ada pasti tujuannya...

itukah cinta itukah cinta kata kuncinya...

hey kau kau kawan sadarlah...

dunia punya cerita
cerita tentang cinta
cinta cinta pembodohan...
bagaikan bulan...

to be continued...
bersambung...

Lirik Lagu Marjinal - Buruh Migran


Ada kisah jualan manusia
Yang dilakukan dibanyak negara
Buruh migranlah disebutnya

Siang malam mereka bekerja
Banting tulang dinegri sebrang sana
Tempat mereka menggantung nyawa
Tuk menghidupi keluarganya
Mereka pasrah korbankan jiwa

Mereka tak putus asa
Mereka tak kenal lelah
Yang penting hidup keluarganya terus hidup

Buruh migran TKW!
Buruh migran TKW!
Dipukul, ditendang, disiksa, diperkosa� majikannya!

Buruh migran!

Mereka yang bekerja disana
Tak sedikit yang teraniaya
Bahkan pulang hanya tinggal nama

Mereka bisa berbuat apa?
Tinggal dinegri anta beranta
Tak ada pula sanak sudara
Tak ada kepastian nasibnya
Keadilanlah yang diharapkannya
Copyright © kumpulan lirik band indo | Designed by: TheMasDoyok.Com